KUALA KURUN – Dalam beberapa hari terakhir, Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), diselimuti kabut asap yang cukup pekat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Rayaniatie Djangkan mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Gumas merupakan kiriman dari daerah lain.
”Kalau menurut saya seperti itu, sebab daerah kita minim lahan gambut. Apabila ada lahan yang terbakar, akan mudah sekali dipadamkan, dan tidak menimbulkan asap yang menyesakan dada,” kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini.
Masyarakat pun diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan dianjurkan untuk selalu menggunakan masker.
”Apabila tidak penting, diupayakan jangan keluar rumah dulu, khususnya bagi anak-anak. Kalaupun terpaksa keluar rumah, harus selalu mengenakan masker,” ucap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Rayaniatie Djangkan, Minggu (8/9) siang.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut sangat rentan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), khususnya bagi anak-anak.
”Anak-anak sangat mudah sekali terserang penyakit ISPA. Untuk itu, sementara waktu harus dibatasi aktivitasnya di luar rumah. Apabila kabut asap bertambah pekat, maka harus gunakan masker agar pernafasan tidak sesak,” terangnya.
Dia menuturkan, seluruh orang tua sudah memahami cara melindungi anggota keluarga dari pekatnya kabut asap.
”Saya rasa orangtua yang lebih tahu. Jangan menunggu ada instruksi dari pemerintah dulu, baru kita waspada asap,” tuturnya. (arm/yit)