PANGKALAN BUN - Kabut asap yang menyelimuti landasan pacu Bandara Iskandar Pangkalan Bun kembali menganggu penerbangan. Pesawat Trigana Air tujuan Surabaya - Pangkalan Bun terpaksa harus berputar - putar (Holding) sekitar satu jam di langit Kabupaten Kotawaringin Barat, sebelum memastikan bisa mendarat dengan aman.
Pesawat yang take off dari Bandara Djuanda Surabaya pukul 06.10 WIB itu sejatinya dijadwalkan landing di Bandara Iskandar sekitar 06.50 WIB harus molor dari jadwal karena jarak pandang terbatas yang hanya mencapai 1 kilometer, sementara untuk jarak aman adalah 1,8 kilometer.
“Jadwal penerbangan pada hari ini Rabu 11 September 2019 pesawat Trigana Air yang akan landing mengalami keterlambatan lantaran kabut asap di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun. Jarak pandang pukul 06.45 WIB hanya 1000 meter saja,” ungkap Spv Trigana Air Pangkalan Bun, Nasrum, Rabu (11/9).
Ia menjelaskan bahwa saat pesawat take off dari Djuanda, jarak pandang normal mencapai 5000 kilometer, namun saat pesawat sudah mendekati Bandara Iskandar Pangkalan Bun, kabut asap sudah menyergap dan menyebabkan jarak pandang menurun drastis menjadi 1000 kilometer, sehingga pesawat harus berputar - putar terlebih dahulu sebelum berhasil mendarat pukul 07.55 WIB.
Selain Trigana Air IL 712 Surabaya SUB - Pangkalan Bun PKN, ada juga NAM Air IN 190 Jakarta CGK - PKN, TransNusa 8B 664 Palangka Raya PKY - PKN, Wings Air IW 1375 Semarang SMQ – PKN yang sempat terhambat.
“Yang sempat berputar hanya Trigana karena berangkatnya pagi dari Surabaya, kalau yang lain ditunda dari kota keberangkatan,” tandasnya.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stamet Iskandar Pangkalan Bun, Rangga Setya Pratama membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya dari hasil pantauan cuaca yang dilakukan, kabut asap mulai masuk ke bandara sekitar pukul 06.30 WIB. Akibatnya jarak pandang menurun secara signifikan.
“Dari data kami menunjukkan bahwa setidaknya kabut asap berlangsung hingga pukul 08.00 WIB pagi. Itu terbagi dalam selang waktu dari pukul 06.30 - 07.00 WIB terpantau jarak pandang hanya satu kilometer, kemudian pada pukul 08.00 WIB menjadi dua kilometer, lalu makin membaik pada pukul 09.00 WIB yakni terpantau enam kilometer,” jelasnya. (tyo/sla)