PANGKALAN BUN – Durasi kabut asap yang menyelimuti Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah semakin meningkat dari sebelumnya, namun sejumlah maskapai belum berencana untuk menjadwal ulang penerbangannya.
Sejauh ini maskapai lebih memilih untuk menunda jadwal keberangkatan (delay) hingga jarak pandang normal kembali, dan pesawat dinyatakan aman untuk take off (terbang) dan landing (mendarat).
Supervisor Trigana Air Pangkalan Bun, Nasrum mengungkapkan bahwa terkait dengan kondisi cuaca saat ini, pihaknya belum ada rencana untuk menjadwal ulang penerbangan. Menurutnya kalaupun cuaca tidak mendukung pihaknya lebih memilih menunda keberangkatan sampai cuaca membaik kembali.
“Sejauh ini eggak ada rencana untuk reschedule jadwal penerbangan, masih sesuai jadwal, kalau kondisi tidak mendukung kita memilih menunda keberangkatan sampai cuaca membaik,” ujarnya.
Seperti hari ini (kemarin) pesawat Trigana Air jenis boeing 737-300 yang membawa penumpang sebanyak 78 orang sebenarnya dijadwalkan berangkat hari pukul 06.10 WIB, dari Bandar Udara Internasional Djuanda Surabaya harus menunda selama satu setengah jam sebelum diizinkan take off, yaitu pukul 07.40 WIB dan tiba di Bandara Iskandar Pangkalan Bun pukul 09.17 WIB.
Ia menjelaskan bahwa dampak dari kabut asap juga tidak berpengaruh pada jumlah penumpang ke berbagai tujuan, baik dari Bandara Iskandar maupun dari Surabaya, Semarang, dan Jakarta.
“Alhamdulillah penumpang Trigana selalu setia menunggu sampai waktu tiba untuk keberangkatan,” tandasnya.
Sementara itu, bagian Operation Wings Air Pangkalan Bun, Hendi mengatakan hal serupa, sejauh ini pihaknya masih melihat kondisi cuaca, apabila tidak memungkinkan untuk take off maka pesawat akan delay.
“Untuk setiap hari masih menunggu kepastian atau update cuaca dari bandara untuk sementara masih delay, sembari menunggu cuaca saja,” tutupnya.
Saat dikonfirmasi Kepala Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Zuber sedang rapat bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Kobar, dan belum bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut.
Untuk diketahui bahwa pada hari Rabu (11/9) pesawat Trigana Air yang berangkat dari Bandara Internasional Djuanda pukul 06.10 WIB, harus berputar selama 1 jam di atas langit Kabupaten Kotawaringin Barat, lantaran jarak pandang di Bandara Iskandar terhalang kabut asap dan hanya berkisar 1 kilometer.
Padahal saat berangkat dari Djuanda Surabaya, kondisi cuaca normal dengan jarak pandang mencapai 5 kilometer, namun ketika memasuki Bandara Iskandar, jarak pandang menurun drastis sehingga pesawat harus holding terlebih dahulu, sebelum dipastikan mendarat dengan aman. (tyo/sla)