PALANGKA RAYA – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Imam Bonjol Palangka Raya nyaris saja meledak dan menciptakan lautan api. Hal itu terjadi saat seorang warga mengisi BBM menggunakan jerikan, tiba-tiba muncul percikan api dan langsung menyambar jeriken berisi pertalite.
Akibat kejadian itu, operator SPBU, Hendra, mengalami luka bakar di lengannya. Oknum masyarakat yang mengisi BBM menggunakan jeriken itu langsung melarikan diri dan tak membayar biaya pengisian BBM sebesar Rp 400 ribu.
Api sempat membesar dan membuat masyarakat panik. Beruntung petugas SPBU dengan sigap memadamkan api dengan fasilitas pemadam darurat.
Polisi turun tangan menyelidiki kejadian itu. Barang bukti berupa jeriken isi 35 liter yang terbakar diamankan. Polisi juga memburu oknum masyarakat yang disebut-sebut salah satu ASN di Palangka Raya.
Pengawas SPBU, Ahmad Rahmad, mengatakan, tidak melarang masyarakat mengisi BBM menggunakan jeriken. Hanya saja, harus jeriken dikeluarkan dari dalam mobil. Saat peristiwa itu terjadi, pemilik mobil tidak mau mengeluarkan jeriken, sehingga saat petugas SPBU mengisi, muncul api dan membakar jeriken itu.
Dia menuturkan, peristiwa itu terjadi ketika mobil berisi jeriken itu meminta pengisian BBM ke jeriken yang dibawanya. Sesuai SOP, pengisian jeriken harus di luar, tidak diperkenankan di dalam mobil. Namun, pengemudi mobil memaksa petugas mengisi jeriken dalam mobil. Saat itulah keluar percikan api dan menyebabkan jeriken terbakar.
”Jadi setelah api timbul, petugas SPBU langsung mengangkat jeriken itu dan melemparnya ke sisi kanan sampai akhirnya api berkobar. Tak lama api bisa dipadamkan. Seketika usai terbakar, pengemudi mobil melarikan diri. Memang diketahui pengemudi mobil sudah biasa mengisi di SPBU Imam bonjol,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Nandi Nugraha mengatakan, insiden itu masih dalam penyelidikan. Tim identifikasi sudah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. ”Masih lidik dan sudah ditangani,” ujarnya. (daq/ign)