PANGKALAN BUN - Festival Batang Arut 2019 semakin meriah saja, setelah sukses dengan perlombaan dayung, kini panitia menggelar lomba tarik tambang dengan menggunakan dua buah perahu dengan jalur saling berlawanan arah.
Lomba yang mirip dengan Besei Kambe itu tidak hanya diikuti oleh para pria berotot saja, tetapi juga diminati oleh para perempuan bantaran Sungai Arut, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Perlombaan yang dilaksanakan di bawah Jembatan Kelurahan Baru tersebut berlangsung seru. Ratusan penonton tampak antusias bersorak sorai memberikan semangat baik dari sisi jembatan maupun turun ke lapangan di tepi Sungai Arut.
Dalam lomba tarik perahu atau "Betarik Perahu" tersebut tiap tim terdiri dari dua orang, mereka adu kuat menarik perahu yang pada bagian buritannya diikat dengan tali sepanjang kurang lebih 10 meter. Tapi karena 1,5 meter tali dililitkan di masing - masing perahu maka ada sekitar 7 meter tali yang diberi pembatas untuk ditarik. Siapa yang berhasil melampaui garis tengah terlebih dahulu maka lawannya dianggap kalah.
Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat, M.Alamsyah mengatakan perlombaan Betarik Perahu yang merupakan rangkaian dari Festival Batang Arut 2019, digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kobar ke-60.
Perlombaan tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu, untuk putra dan putri, dengan jumlah peserta mencapai 80 tim, yang terdiri dari tim putra sebanyak 64 tim, dan putri sebanyak 16 tim. Peserta berasa dari empat kelurahan yang berada di DAS Arut, yakni Kelurahan Raja, Kelurahan Raja Seberang, Mendawai dan Mendawai Seberang.
“Lomba Betarik Perahu ini seperti tarik tambang, dua tim saling beradu kuat, menarik perahu secara berlawanan, kedua perahu diikat tali, siapa yang dahulu mencapai pembatas itu maka tim tersebut dianggap kalah,” terangnya.
Dalam lomba tersebut, panitia Festival Batang Arut menyediakan hadiah jutaan rupiah, juara pertama kategori putra mendapatkan mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp800 ribu, juara dua uang pembinaan Rp 600 ribu, dan juara tiga Rp 400 ribu.
Kemudian untuk kategori putri, juara pertama Rp 800 ribu, juara ke dua Rp 600 ribu dan juara tiga Rp 400 ribu.
“Sungai Arut di jaman dulu menjadi pusat perekonomian di Pangkalan Bun, jadi kegiatan ini sebagai pemicu masyarakat sekitar bantaran Sungai arut untuk menciptakan event kreatif, dan bisa kembali menggerakan perekonomian di sekitar Sungai Arut,” pungkasnya. (tyo/sla)