PALANGKA RAYA –Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin membuka Pelatihan Pemandu Wisata Alam Perdesaan Perkotaan Kota Palangka Raya di Ballroom Royal Global Hotel, Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya. Fairid Naparin mengapresiasi terselenggaranya pelatihan itu dan menekankan kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini secara serius dari awal hingga akhir sehingga dapat menjadi fasilitator untuk mengenalkan budaya dan wisata kepada tamu yang datang ke Kota Palangka Raya.
“Dengan pelatihan ini saya mengajak sekaligus mendorong pihak swasta untuk bisa melirik peluang investasi di sektor kepariwisataan yang ada di wilayah kota. Apalagi potensi - potensi kepariwisataan harus mampu dioptimalkan seluas-luasnya oleh semua pihak. Baik masyarakat maupun pihak swasta itu sendiri. Terlebih dilakukan dalam bentuk investasi,” ujarnya.
Fairid mengatakan, pihak swasta ataupun pihak ketiga termasuk juga para pelaku dan penggiat usaha pariwisata, setidaknya dapat mengambil peran penting membantu pemerintah daerah, dalam membangun sektor kepariwisataan.
”Seperti hari ini ada kegiatan pelatihan, tentunya ini bernilai positif agar para pemangku kepentingan ini bisa memiliki banyak wawasan dan informasi serta menjadi pembelajaran bagaimana mengembangkan pariwisata khususnya di Palangka Raya,” tuturnya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah sejatinya hanya sebagai fasilitator, sementara dalam pengembangannya tidak lepas dari peran pihak swasta atau pelaku kepariwisataan dalam mengemasnya.
”Apabila berbicara pengembangan wisata di Kota Cantik Palangka Raya, tentu ada banyak hal yang harus dilakukan. Terlebih upaya menggali dan mengelola potensi-potensi pariwisata yang hingga kini belum bisa dilakukan secara maksimal,” ujarnya.
Sebagai upaya mengembangkan kepariwisataan tentu diperlukan dukungan banyak pihak dalam pegembangannya. Walaupun tak bisa dipungkiri pemerintah daerah tentu ada keterbatasan, terutama dalam menyelenggarakan infrastruktur pendukung.
”Maka itulah peran investor atau swasta diperlukan untuk berinvestasi dalam membangun sektor pariwisata ini. Maka itu untuk masa-masa akan datang sektor pariwisata kita harus berbenah,” pungkas Fairid Naparin. (daq/yit)