SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Jumat, 11 Oktober 2019 08:57
ILUNI UI Rancang Teknologi Atasi Kabut Asap
PEDULI: Perancangan dan uji coba IAFT UI di rumah baca ransel buku, di Petuk Katimpun, belum lama ini. Alat ini cukup membantu anak-anak belajar di ruangan, ketika kabut asap menyerang.(ISTIMEWA/ILUNI UI)

PALANGKA RAYA- Bermula dari keprihatinan Alumni Peduli Center (APC) Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) terhadap kondisi anak-anak yang terperangkap dalam kepungan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tim khusus teknis ILUNI UI Peduli merancang sebuah teknologi darurat sederhana. Alat ini diberi nama Instant Air Fresh Technology untuk Indonesia” (IAFT UI) dan merupakan teknologi prefilter. 

Ketua ILUNI UI di Palangka Raya  Endang Mariani mengatakan, berbeda dengan prinsip kerja pemurni udara biasa, Prefilter IAFT UI bertujuan untuk mensuplai udara dari luar ruangan. Sehingga tekanan udara di dalam ruangan menjadi positif.

“Kondisi ini membuat udara dari luar yang mengandung partikel asap yang mengandung zat-zat berbahaya hasil pembakaran, tidak dapat masuk ke dalam ruangan,” ucapnya, Kamis (10/10).  

Ia menyebutkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Sikat Narkoba Sampit dan melakukan aksi sejenis di Pondok Baca yang berada di Mentaya Seberang. Hasil karya ilmiah alumni dan mahasiswa FTUI lain yang diserahkan adalah masker berfilter yang memiliki teknologi nano silver dan karbon aktif. Masker in Tech (Maskit) ini telah mendapatkan penghargaan Gold Medal pada Indonesian International Invention Festival (I3F) 2019.

“Kami juga sudah menjelaskannya kepada Rektor Universitas Palangka Raya. Hasil uji coba IAFT UI di Ransel Buku, terbukti bisa menurunkan konsentrasi PM 2.5. Namun teknologi darurat ini masih perlu dikembangkan dan disempurnakan. Semoga bisa menginspirasi teman-teman di UPR dan di perguruan tinggi lain, yang berada di wilayah rawan karhutla,” papar Endang.

Dijelaskannya, ILUNI UI sendiri bersama pengurus ILUNI UI Wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan, telah melakukan aksi kepedulian terhadap bahaya asap akibat karhutla, dalam program “Sejuta Masker”. Khusus untuk Kalimantan Tengah, ILUNI UI Pusat berharap akan dapat segera membentuk ILUNI UI Wilayah Kalimantan Tengah.

Sementara itu, rancangan ini dikonsepkan oleh Irpan Bakri bersama rekan-rekannya alumni FTUI.  Karya ini terbuat dari alat-alat relatif sederhana, yang dapat diperoleh di mana-mana. Dengan kontainer bertingkat, berisi air, biopori dan zeolite serta karbon aktif, udara mengandung asap disaring oleh rangkaian alat ini. Penempatan fan sentrifugal di luar ruangan, berfungsi untuk mengambil udara bebas.

”Memang prefilter ini tidak serta merta dapat membersihkan udara yang mengandung asap hasil karhutla, yang berbeda sifatnya dengan asap rokok biasa. Oleh karena itu, keluaran udara dari prefilter IAFT UI ini tetap harus disaring lagi oleh HEPA, sehingga kandungannya tidak membahayakan kesehatan,” sebut perancang IAFT UI, Irpan Bakri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengetahui apakah ruangan sudah positif, dapat digunakan benang jahit halus yang diletakkan pada celah kecil yang ada di dalam ruangan. Apabila benang tersebut berhembus ke arah luar, berarti ruangan sudah bertekanan positif.

“Semakin lembut pergerakan benang, semakin baik. Hal ini dapat memperlambat masa pakai filter yang terdapat dalam HEPA, maupun yang terdapat di box kontainer prefilter,” bebernya.

Irpan menambahkan, pemasangan dan uji coba IAFT UI ini di rumah baca ransel buku, di daerah Petuk Katimpun, memang disengaja. Karena Ransel Buku yang merupakan pusat kegiatan literasi anak-anak, yang tinggal di sekitarnya, juga menjadi shelter untuk berlindung saat kabut asap menyerang.

Dengan adanya IAFT UI, diharapkan anak-anak dapat menghirup udara bersih ketika berada di sana.

Sementara itu, pengelola Ransel Buku, Fery Irawan menyatakan terima kasih pada ILUNI UI yang telah memberikan filter udara yang sangat bagus dan lengkap. Sebelum ini, pihaknya juga sudah mendapatkan bantuan berupa alat permurni udara yang juga bagus, serta susu untuk anak-anak, saat asap sedang pekat-pekatnya.

”Anak-anak jadi bisa tetap belajar dan berkegiatan di sini, sambil menghirup udara yang lebih baik” tutupnya. (sos/gus)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers