SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Senin, 04 November 2019 10:27
Gubernur Panen Padi di Lahan Gambut
PANEN: Gubernur Sugianto Sabran bersama jajaran terkait panen perdana padi di Kelurahan Tanjung Pinang Kota Palangka Raya, Minggu (3/11). (YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA–Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengoptimalkan lahan gambut sebagai lahan produktif untuk ditanami padi. Hal tersebut dibuktikan dengan panen perdana padi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Jaya Kelurahan Tanjung Pinang, Kota Palangka Raya.

Gubernur Sugianto Sabran menyebutkan, panen perdana padi di kawasan gambut ini membuktikan bahwa lahan gambut sangat mungkin dikembangkan. Hal ini bisa menjadi langkah untuk melakukan percepatan luas lahan tanam padi. 

”Gambut di sekitar Kota Palangka Raya ini tidak terlalu dalam, mungkin antara 60 sentimeter sampai 1 meter. Hal ini bisa dikelola, seperti yang ada di kawasan Tanjung Pinang ini,” katanya usai panen padi, Minggu (3/11).

Keberhasilan pengembangan padi di wilayah tersebut tidak lepas dari bantuan bibit, pupuk, dan alat pertanian dari pemerintah provinsi. Keberhasilan pengembangan padi tersebut secara langsung mematahkan anggapan bahwa lahan di Palangka Raya tidak cocok ditanami padi.

”Bantuan-bantuan dari pemerintah ini untuk merasang dan memotivasi para patani untuk giat lagi. Karena memang pemerintah melihat kawasan gambut ini sangat potensial untuk dijadikan lahan produktif,” ucapnya.

Panen perdana ini menjadi penanda dari awal pengembangan produksi padi di Palangka Raya. Pengembangan ini juga berdampak terhadap peningkatan produksi padi Kalteng, sehingga diharapkan Kalteng dapat menekan angka inflasi yang disebabkan beras.

”Harapannya Kalteng bisa menjadi penyangga pangan nasional, maka dari itu pengembangan-pengembangan komoditas pertanian terus dilakukan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Sunarti menyebutkan, padi yang ditanam di Kelurahan Tanjung Pinang merupakan jenis bibit unggul Ciherang, yang diharapkan mampu panen dua kali dalam satu tahun. Indeks pertanaman juga akan dilakukan oleh pemerintah agar padi yang diproduksi tiap tahunnya memiliki kualitas.

Secara keseluruhan lahan di Tanjung Pinang yang dijadikan kawasan pengembangan pengembangan padi tersebut seluas 50 haktere, yang ke depannya akan terus ditingkatkan pemerintah. Peningkatan tersebut tidak hanya fokus pada luas lahan, melainkan juga berbagai bantuan pertanian.

”Sementara ini kita masih memikirkan untuk konsumsi Kalteng dulu. Nanti secara pelahan dikembangkan untuk pemasarannnya,” pungkasnya. (sho/yit)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers