SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 22 Mei 2021 15:20
Petani Lampuyang Kian Terpuruk

Ribuan Hektare Sawah Gagal Panen

KEBANJIRAN: Sawah petani di Desa Lampuyang yang terendam banjir. Hal tersebut membuat petani gagal panen dan menderita kerugian besar.(IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kesejahteraan petani di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit kian terpuruk. Pasalnya, ribuan hektare sawah yang telah ditanam padi gagal panen akibat terendam banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur diminta membantu kesulitan petani.

”Informasi sementara yang disampaikan kepada kami, ada sekitar 3.500 hektare sawah yang gagal panen di Desa Lampuyang. Banjir merendam sawah petani," kata Rudianur, Wakil Ketua DPRD Kotim, kemarin (21/5).

Rudianur menuturkan, setelah mendapat informasi banjir, dia langsung turun ke lokasi untuk memantau sawah petani di sejumlah lokasi di desa penghasil beras terbesar di Kotim tersebut. Politikus Partai Golkar itu juga berdialog dengan petani yang berharap kejadian itu mendapat perhatian pemerintah daerah.

Rudianur meminta Dinas Pertanian segera turun ke lokasi, mendata sawah yang terendam banjir. Evaluasi harus dilakukan, khususnya terkait sistem pengairan untuk perbaikan pasokan air dan diupayakan mencegah banjir.

Dia khawatir kejadian tersebut akan berpengaruh terhadap produksi beras, karena Desa Lampuyang merupakan lumbung beras terbesar Kotim. Kejadian tersebut juga membuat petani merugi. Padahal, sebagian petani bercocok tanam menggunakan modal terbatas. Bahkan, kabarnya ada yang meminjam dari orang lain dengan janji akan dibayar saat panen.

”Kami meminta pemerintah daerah juga membantu petani agar nanti mereka bisa kembali bercocok tanam setelah banjir usai dan musim tanam tiba. Petani sangat memerlukan bantuan bibit, pupuk, dan lainnya. Pemerintah diharapkan turun tangan membantu," tegasnya.

Terpisah, Kepala Desa Lampuyang Muksin mengatakan, sudah lima hari banjir melanda desa tersebut dan air semakin tinggi. Selain sawah, puluhan rumah warga juga terendam banjir.

”Kalau menurut pantauan kami, kurang lebih 3.500 hektare padi yang belum sempat dipanen. Kerugian petani diperkirakan mencapai Rp 5 miliar. Ini adalah banjir kedua kalinya dalam sepuluh tahun terakhir," ujar Muksin. (ang/ign)


BACA JUGA

Kamis, 03 Juli 2025 16:38

BKPSDM Realokasi Anggaran Demi Dukung Ujian CAT ASN

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Badan Kepegawaian dan…

Kamis, 03 Juli 2025 16:38

Sampah Masih Jadi Masalah di MB Ketapang

SAMPIT – Penanganan sampah di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kembali…

Kamis, 03 Juli 2025 16:37

Jelang Porprov 2026, Dispora Berharap Musyawarah KONI Berjalan Sukses

SAMPIT – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Kamis, 03 Juli 2025 16:36

Realisasi Anggaran DPMD Capai 38 Persen

SAMPIT – Hingga pertengahan tahun anggaran 2025, Dinas Pemberdayaan Masyarakat…

Rabu, 02 Juli 2025 17:02

Kepala BKAD Pensiun, Ramadansyah Jadi Pelaksana Tugas

SAMPIT – Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 02 Juli 2025 17:02

Beberapa Puskesmas Belum Miliki Dokter Berstatus PNS

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menghadapi tantangan besar…

Rabu, 02 Juli 2025 17:01

Lindungi Pekerja Rentan dengan Dana DBH Sawit

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan komitmen dalam…

Rabu, 02 Juli 2025 17:00

Disdik Dukung Penyusunan Perbup Gerakan PBLHS

SAMPIT – Upaya menanamkan kepedulian terhadap lingkungan hidup di dunia…

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Bupati Lepas Puluhan PNS yang Telah Purnatugas

SAMPIT – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah…

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Pemkab Tunggu Persetujuan Pusat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan perubahan status…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers