SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 08 November 2019 16:11
Jangan Layani Pelanggan Isi Air Pakai Jeriken
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Memastikan kesehatan masyarakat terjamin, Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim mengajak puluhan operator dan pemilik depot air minum isi ulang yang tersebar di Kotim memberikan pemahaman tentang standar kualitas air serta teknik pemeliharaan alat sesuai aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto melalui Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Munawar Kholil mengatakan, ada sekitar 40 peserta dari operator dan pemilik depot air minum isi ulang yang mengikuti kegiatan rutin yang telah dilaksanakan sejak lima tahun terakhir tersebut.

”Kegiatan ini kami laksanakan untuk memberikan pemahaman bagi operator atau pemilik depot agar dapat melayani pelanggan dengan air yang bersih, sehat, dan berkualitas serta bebas kuman dan bakteri,” kata Munawar Kholil.

Pemahaman tersebut, di antaranya dengan cara mengingatkan kembali syarat memberikan pelayanan yang air yang bersih dan layak konsumsi dan teknik pemeliharaan yang sesuai aturan Permenkes Nomor 43 Tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan.

Berbagai larangan yang tidak diperbolehkan bagi para operator atau pemilik depot air minum isi ulang, seperti melayani pelanggan dengan tambahan selang saat pengisian ke galon, melayani pelanggan menggunakan jeriken, dan lainnya.

”Selama ini masih sering saya temukan depot air minum yang melayani menggunakan selang supaya tidak perlu lelah mengangkat. Padahal itu tidak boleh, karena selang bisa menimbulkan bakteri dan kuman menempel, sehingga kualitas air minum menjadi tidak sehat,” katanya.

Operator atau pemilik depot air minum isi ulang, lanjut Kholil, juga tidak diperbolehkan melayani pelanggan menggunakan jeriken. ”Belilah air minum isi ulang menggunakan galon. Jangan sampai menggunakan jeriken, karena jeriken itu tidak bisa dibersihkan, sehingga bakteri masih tertinggal di gagang jeriken. Operator bisa menolak pelanggan jika membeli air menggunakan jeriken, kecuali air yang dibeli tidak untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Dia menuturkan, Kemenkes dan Dinkes Kotim tidak pernah merekomendasikan masyarakat membeli menggunakan jerigen, tetapi dianjurkan menggunakan galon.

”Galon sudah dirancang sedemikian rupa agar mudah dibersihkan menggunakan sikat khusus pembersih galon, sedangkan jeriken tidak bisa sepenuhnya bersih meskipun disikat, karena bentuknya yang berlekuk pada gagang, sehingga bakteri sulit dibersihkan,” ujarnya.

Selain itu, operator dianjurkan menggunakan penutup kepala, masker, dan tidak merokok dalam depot. Menggunakan alas kaki khusus di ruangan depot, serta menjaga kebersihan secara rutin setiap hari sebelum membuka pelayanan kepada pelanggan.

”Aturan ini belum sepenuhnya dilaksanakan operator depot. Kami ingatkan kembali agar sebelum membuka depotnya pastikan peralatan dilakukan pengecekan secara rutin setiap hari. Selama di dalam ruangan depot tidak ada yang boleh masuk, kecuali operator. Tidak boleh merokok, tidak boleh menggaruk kepala, mengorek kuping, dan menggunakan masker untuk menjaga kesterilan air minum,” ujarnya.

Dia menuturkan, dari 266 depot yang tersebar di Kotim, belum ada satu pun depot yang menyediakan wastafel untuk tempat mencuci tangan. Padahal wastafel sangat dianjurkan agar operator bisa selalu mencuci tangan sebelum melayani pembeli.

Lebih lanjut Kholil mengatakan, pemilik depot dianjurkan mengubah warna cat tembok depot air minum isi ulang dengan warna yang cerah berwarna biru muda. Hal itu agar ketika ada debu atau sarang laba-laba, selalu terlihat dan dibersihkan setiap hari.

”Warna biru muda itu menggambarkan warna air. Jadi, saya anjurkan ke depannya depot dapat mengubah warna cat tembok di depot air minumnya berwarna biru muda cerah, sehingga apabila ada kotoran dapat terlihat dan segera dibersihkan,” ujarnya.

Kholil meminta agar operator memahami teknik pemeliharaan alat, seperti makro filter, mesin, saluran pipa, kran air, serta lampu UV secara berkala. Dia berharap pemilik dan operator depot air minum mengikuti standar pelayanan minimal dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan dengan menyediakan kualitas air minum yang sehat, steril, dan bebas bakteri.

”Kami harapkan pertemuan ini bisa mengubah perilaku dalam pelayanan depot air minum sesuai standar Kemenkes. Tujuan kita memastikan air minum yang dikonsumsi masyarakat agar sehat, bebas bakteri, dan layak untuk dikonsumsi,” tandasnya. (hgn/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers