PANGKALAN BUN - Aksi cabut paku di sejumlah ruas jalan protokol Pangkalan Bun mewarnai Peringatan Hari Pohon sedunia, Jumat (22/11). Bukan hanya paku yang tertancap di pohon yang dibersihkan, tetapi spanduk dan banner juga menjadi sasaran peserta aksi yang berasal dari lintas sektor itu.
Sekitar 150 orang secara masif menyerbu puluhan titik di lokasi yang telah ditentukan. Mereka juga membersihkan sampah - sampah yang ditumpuk di bawah pohon. Lima pikap disiapkan untuk mengangkut paku, banner, dan spanduk yang selanjutnya dibuang ke TPA. Tim yang terbagi dalam lima kelompok tersebut juga mengumpulkan satu truk sampah.
Setelah aksi cabut paku dan bersih - bersih pohon tersebut, rencanannya akan ada kegiatan penanaman berbagai jenis pohon lokal di atas lahan hutan lindung seluas hampir 2700 hektare di Pos 3, hutan rawa kuno, Desa Pasir Panjang yang pada tahun 2015 lalu sempat terbakar.
Berbagai pohon lokal yang akan ditanam seperti pohon Medang, Belangiran, dan pohon Papung dengan jumlah mencapai 1000 pohon.
”Gerakan ini dilaksanakan untuk mengingatkan masyarakat akan manfaat pohon bagi kehidupan manusia, terutama untuk mengurangngi pemanasan global, mencegah banjir, tempat fauna dan kelestarian lingkungan,” kata Direktur Kampanye OFI, Dorprawati Siburian, Jumat (22/11).
Ia berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak memasang iklan usaha dan lainnya di pohon. Sehingga pohon dapat dikembalikan sesuai fungsinya.
Kepala Bidang Penegakan Perda sekaligus PPNS di Satpol PP dan Damkar Kobar, Mustawan Lutfi juga mengatakan, pembersihan paku, poster, banner, dan spanduk di pohon itu terkumpul ratusan iklan yang dipasang.
Tim tidak hanya menyisir di jantung kota, namun juga membersihkan pohon - pohon di lingkar luar seperti di Jalan Pasanah, hingga Bundaran Pangkalan Lima.
”Besok direncanakan ada kegiatan lainnya yaitu penanaman pohon, masih dalam rangkaian peringatan Hari Pohon Sedunia,” pungkasnya. (tyo/sla)