PALANGKA RAYA–Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Andrie Elia menargatkan semua program studi (prodi) dan jurusan minimal terakreditasi B pada 2020 mendatang. Hal tersebut merupakan target yang harus dipernuhi jika dikaitkan dengan peningkatan daya saing UPR secara regional dan nasional.
Rektor menegaskan, akreditasi ini merupakan parameter yang harus ditingkatkan berkaitan dengan mutu dan kualitas pada semua sektor. UPR saat ini sudah memegang akreditasi B dan akan terus ditingkatkan menjadi A. Sementara itu, untuk prodi di masing-masing fakultas 50 persen di antaranya sudah terakreditasi minimal B.
“Oleh karena itu, pada tahun depan 100 persen program studi terakreditasi minimal B bahkan kalau bisa A. Jadi inilah target UPR yang berkaitan dengan peningkatan daya saing,” katanya, Rabu (4/12).
Ia mengakui, pada tahun kepemimpinannya sudah ada prodi yang sudah terstandarisasi A yakni Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pilitik (FISIP). Terkait hal ini, dia mendorong semua fakultas agar mendorong peningkatan akreditasi program studinya masing-masing.
“Yang sudah dapat akreditasi B jangan berpuas diri. Saya minta terus berjuang memerhatikan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan akreditasi. Untuk UPR saja yang sudah B tidak membuat kami puas, karena akan diperjuangkan menjadi A,” ucapnya.
Kegunaan akreditasi ini tidak hanya untuk kepentingan program studi, fakultas, atapun kampus. Namun lebih daripada itu, karena akreditasi ini sangat penting untuk mahasiswa terutama para alumni dalam mencari pekerjaan.
Selain indeks prestasi, persoalan akreditasi ini sangat diperhatikan dan diperhitungkan sangat diperhitungkan dalam persaingan dunia kerja. Maka dari itu, dirinya sangat menekankan agar upaya yang berkaitan dengan peningkatan standarisasi tersebut harus diperhatikan bersama oleh semua unsur yang ada di UPR.
“Artinya upaya peningkatan akreditasi ini tidak hanya berkaitan dengan UPR. Namun bagaimana kita memerhatikan ke depan, khususnya bagi alumni. Maka dari itu, saya harapkan semua dapat tercapai pada 2020,” pungkasnya. (sho/yit)