PALANGKA RAYA – Klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus Universitas Palangka Raya kian meluas. Tiga dosen dari Fakultas Ekonomi dan satu staf di Rektorat dinyatakan positif Covid-19. Rektor UPR Andrie Elia langsung menutup sementara Rektorat untuk mencegah penularan baru.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, beberapa dosen UPR yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 menjalani perawatan di Asrama Haji dan rumah Sakit dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Total ada tujuh orang dari lingkungan UPR yang terjangkit. Satu di antaranya meninggal pekan lalu.
”Penambahan itu berdasarkan hasil swab dan mungkin saja bisa bertambah. Tetapi, kami berharap tidak ada penambahan lagi,” ujar Emi. Emi menuturkan, berdasarkan hasil komunikasi langsung dengan Rektor UPR, Fakultas Ekonomi dan Rektorat ditutup sementara selama 14 hari. ”Rektorat UPR dilakukan lockdown karena satu orang terkonfirmasi positif. Fakultas yang lain disarankan bekerja dari rumah,” katanya.
Emi melanjutkan, UPR bekerja sama dengan dinas terkait melakukan tes usap massal, terutama terhadap orang yang melakukan kontak erat dengan dosen maupun staf yang positif. Selain melakukan pelacakan, baik kepada tenaga pendidik di lingkungan UPR, pihaknya melacak jejak kontak dari keluarga para dosen tersebut. Selain itu, melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan UPR.
”Semua sudah disemprot disinfektan. Seluruh ruang di rektorat dan Fakultas Ekonomi, serta lingkungan UPR. Semoga tak ada lagi yang terjangkit,” katanya.
Rektor UPR Andrie Elia mengatakan, dia telah menginstruksikan lingkungan Fakultas Ekonomi dan Rektorat ditutup sementara. ”Semua kegiatan dilakukan secara daring dan fakultas lain bekerja dari rumah,” ujarnya.
”Semoga tidak ada lagi penularan. Saya ingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan secara optimal. Menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta menghindari kerumunan,” pungkasnya. (daq/ign)