PALANGKA RAYA-Langkah sigap dan cepat dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya melalui instansi terkait dalam menyikapi genangan air di permukiman padat penduduk, dan beberapa jalan dalam kota.

Pemantauan tersebut  juga dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah, untuk memastikan kesigapan dalam hal penanganan banjir dan mencari solusi akurat, agar tidak berdampak besar bagai masyarakat. Termasuk menekan dampak yang bisa menganggu aktivitas masyarakat dan  menghindari adanya korban dari peristiwa tersebut.

”Saya langsung melihat penanganannya dan sudah dilakukan secara serius. Pemerintah kota langsung bertindak untuk segera mengatasi hal tersebut. Bahkan terkait banjir ini kami sudah meminta instansi teknis untuk bergerak. Baik pada tingkat kecamatan dan kelurahan, maupun pada tim teknis yang lain,” terangnya.

Umi juga menyampaikan, berbagai upaya perbaikan dan pembangunan drainase sudah dilakukan pemerintah kota. Hanya saja pembangunan itu bukan berarti cepat selesai, mengingat waktu peralihan antara musim kemarau ke musim penghujan sangat singkat, sehingga penyelesaian infrastruktur tersebut tentu melalui proses.

”Ini peringatan bagi kita semua untuk terus waspada. Sebab cuaca esktrim tidak bisa kita duga-duga terjadi, dan bisa menimbulkan dampak besar. Pemkot sendiri ke depan akan terus melakukan pembenahan serta mencari solusi yang terbaik,” paparnya.

Ke depan lanjut Umi, partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan maupun drainase harus dilakukan. Diakuinya saat ini masih banyak sampah-sampah limbah rumah tangga yang dibuang pada drainase.

”Budaya itu harus dihilangkan seiring upaya pemko melakukan perbaikan menyeluruh pada bidang infrastruktur, termasuk drainase. Kemungkinan terjadinya banjir tersebut memang jauh sebelumnya sudah diprediksi,” imbuhnya.

Umi menambahkan, pihaknya terus meminta masyarakat untuk sama-sama peludi lingkungan. Serta mendukung program-program pemerintah terkait peningkatan infrastruktur dan kebijakan konkrit sehingga dampak positif bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

”Jadi sekarang dan seterusnya sama-sama kita jaga lingkungan dan semoga tak terjadi kembali. Tentunya dengan penanganan-penanganan konkrit di lapangan,” pungkasnya.(daq/gus)