KUALA KURUN–Camat Kurun Holten meresmikan tugu keserasian sosial yang dibangun Pemerintah Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun. Keberadaan tugu ini diharapkan bisa menjadi pengingat masyarakat, untuk selalu menjaga perdamaian di wilayah mereka.
”Tugu keserasian sosial ini merupakan pertanda dan pengingat, agar seluruh masyarakat selalu menjaga perdamaian di desa. Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat Desa Tumbang Miwan harus terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” ucap Holten, Selasa (17/12) pagi.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gumas Alfred Segah mengatakan, pada tahun 2019, Kelurahan Kuala Kurun dan Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun membentuk forum keserasian sosial pada 2019.
”Pembentukan forum keserasian sosial ini sebagai upaya kita untuk menangkal konflik sosial, sarana interaksi dalam membangun perdamaian, serta upaya untuk membina hubungan yang baik antar umat beragama di suatu wilayah, dengan dilandasi semangat saling menghargai dan menghormati,” tuturnya.
Dia menuturkan, forum keserasian sosial ini mendapat bantuan sebesar Rp 150 juta dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), untuk kegiatan keserasian sosial dalam bentuk non fisik maupun fisik.
”Kalau kegiatan non fisik, berupa dialog atau pertemuan desa untuk mencari solusi berbagai potensi konflik, yang melibatkan semua pihak desa. Sedangkan kegiatan fisik, berupa penyediaan fasilitas umum kebutuhan masyarakat, yakni air bersih, jalan desa, sarana olahraga, tempat ibadah dan lainnya,” tutur dia.
Terpisah, Kepala Desa Tumbang Miwan Setiawan Krisbiantoro yang juga Ketua Forum Keserasian Sosial Desa mengakui, saat ini forum keserasian sosial desa sudah melakukan beberapa kegiatan dengan menggunakan bantuan dari Kemensos RI, seperti melakukan dialog tematik serta pembangunan lapangan voli, pos kamling, dan tugu keserasian sosial.
”Semua pembangunan fasilitas umum kebutuhan masyarakat, dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan seluruh masyarakat desa. Dengan adanya forum keserasian sosial ini, bisa menjadi media pemersatu masyarakat dalam suatu kegiatan bersama,” pungkasnya. (arm/yit)
