PANGKALAN BANTENG – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kilometer 75 Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (23/12) siang. Satu korban tewas ditempat dalam kejadian itu, sedangkan tiga lainnya luka-luka.
Informasi yang dihimpun kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan berlainan jenis, yakni sebuah dump truk bernopol KH 8052 GI dan city car Brio bernopol KH 1683 GI. Dalam kejadian itu dua kendaraan mengalami rusak parah pada bagian depan.
Untuk Brio warna merah, moncong mobil bermodel hatchback itu remuk total, teruma untuk bagian kanan depan yang diduga mengalami benturan paling kuat dalam tabrakan adu banteng itu dan ikut membuat kaca depan retak menyeluruh, kap mobil tersingkap, mesin retak, as roda depan kanan patah, radiator mesin dan kondensor AC penyok, bahkan rangka mobil program LCGC pemerintah itu ringsek tak berbentuk.
Meski airbag di bagian kemudi Brio sempat menggelembung untuk menahan benturan tubuh pengemudi, namun semuanya sia-sia. Rohani Nainggolan, perempuan setengah baya itu meninggal di lokasi kejadian.
Sedangkan dump truk dengan kabin berwarna kuning dengan bak hitam itu juga mengalami kerusakan pada bagian bumper depan, bahkan radiator juga pecah. Tak hanya itu pipa besi pengaman juga terlepas. Beruntung, Sutris, sang pengemudi truk itu selamat. Walaupun sempat syok karena mengetahui ada korban meninggal dalam kejadian itu.
Kecelakaan itu diduga bermula akibat pengemudi dump truk yang kurang waspada saat ingin mendahului kendaraan di depannya. Saat itu dump truk yang dikemudikan Sutris melaju kencang dari arah Sampit menuju Pangkalan Bun. Mendekati TKP terdapat satu unit dump truk lain yang melaju lambat. Kendaraan tersebut diduga memotong jalur dari seberang kanan jalan dan masuk ke jalur truk yang dikemudikan Sutris.
Saat itulah, Sutris diduga ingin mendahului kendaraan tersebut. Namun tanpa diketahui melaju Brio warna merah dari arah berlawanan (Pangkalan Bun –Sampit) yang dikemudikan Rohani Nainggolan. Jarak yang terlapau dekat membuat kecelakaan tak terhindarkan.
“Truknya dari arah Sampit mas, mau menyalip truk yang ada di depannya. Laju kok jalannya (kencang). Dan saat itu ternyata ada mobil merah dari arah Pangkalan Bun. Langsung saja tabrakan,” kata Ripto, salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari TKP.
Menurutnya saat itu, jarak antara truk dari Sampit dan truk yang akan di dahuluinya cukup dekat. Sehingga kemungkinan pengemudi truk yang akan mendahului itu tidak melihat jika ada kendaraan lain yang melaju berlawanan arah.
“Jaraknya dekat kok dengan truk yang mau disalip itu, pokoknya truk yang dibelakang itu baru nongol kepalanya untuk nyalip, langsung nabrak mobil merah,” terangnya.
Menurutnya akibat kuatnya benturan, mobil Brio merah itu langsung terpelanting dan berputar arah. “Setelah benturan, mobil merah itu yang awalnya menuju Sampit langsung muter dan menghadap ke arah Pangkalan Bun,” katanya.
Mengetahui kejadian itu, sejumlah warga langsung keluar memberikan pertolongan. Selain mengevakuasi korban meninggal, warga juga memanggil ambulans untuk membawa tiga korban luka-luka lainnya ke Puskesmas Karang Mulya.
Sementara itu Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Bimasa Zebua mengatakan bahwa kasus tersbeut telah ditangani anggota Satlantas Polres Kobar. “Kita amankan TKP saja, penanganan langsung dari Satlantas Polres Kobar,” katanya. (sla)