PALANGKA RAYA- Peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat penting di tengah masyarakat dalam menciptakan kedamaian serta menangkal paham radikalisme dan menyesatkan. MUI diharapkan juga mendukung dan membantu pemerintah kota, agar bisa lebih baik.
Ungkapan itu disampaikan Walikota Palangka Raya Fairid Naparin saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangka Raya 2019, di Aula Utama Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Jalan RTA. Milono, Sabtu (28/12).Tema kegiatan ini Peningkatan Peran dan Fungsi MUI Dalam Pembangunan Ummat bertempat.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan oleh Ormas Islam dan Pondok Pesantren Se Kota Palangka Raya sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kota Palangka Raya dalam upaya penutupan lokalisasi. Serta menjadikan Kota Palangka Raya bersih, tertib dan bebas dari kemungkaran.
”Saya menekankan Pemerintah Kota Palangka Raya tetap berkomitmen jalankan program terkait penutupan lokalisasi. Kita menjalankan program pemerintah pusat, yaitu Indonesia bebas prostitusi,” papar Fairid.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan oleh Ormas Islam dan Pondok Pesantren se Kota Palangka Raya sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kota Palangka Raya dalam upaya penutupan lokalisasi serta menjadikan Kota Palangka Raya bersih, tertib dan bebas dari kemungkaran,” ujar Fairid.
Ditegaskannya pula, pemkot berjanji untuk tetap membina penghuni eks lokalisasi dan memastikan tidak lepas tangan, setelah adanya penutupan beberapa waktu lalu.
“Pemerintah secara berjenjang siap untuk berkoordinasi dalam melakukan pembinaan terhadap penghuni eks Bukit Sungkai. Konkretnya kita jadikan Bumi Tambun Bungai menjadi wilayah yang bermartabat dengan membangun ekonomi, dengan tuntunan agama dan perundang-undangan," imbuh Fairid.
Ditambahkannya, pemerintah juga berusaha menjaga ini dengan sebaik-baiknya, bekerjasama dengan seluruh elemen yang ada di masyarakat. Tentunya semua masyarakat diharapkan mendukung, agar pemerintahan kota lebih baik. (daq/gus)
