SAMPIT - Media massa, khususnya media cetak, semakin berat dalam menghadapi tantangan di era kemajuan teknologi dan informasi.  Jika tak ditangani dengan baik, media cetak akan tumbang. Karena itu, pengelola media dituntut memiliki jurnalis yang kompeten dan tenaga marketing yang kompeten. Sinergi dengan semua lini juga perlu dilakukan agar Radar Sampit tetap menjadi pilihan utama pembaca. 

”Bagi media yang mati duluan, berarti salah kelola,” kata  Direktur Radar Sampit Siti Fauziah dalam acara Refleksi Tahun 2019 di halaman Radar Sampit, Selasa (31/12) malam.

Dia mengatakan, penyajian konten berita itu harus menarik, inovatif, dan konstruktif. Framing berita  lebih membangun dan menyelesaikan masalah. 

Siti Fauziah juga menyampaikan bahwa kinerja Radar Sampit di tahun 2019 cukup berat. Berkat kerja keras semua tim, Radar Sampit tetap mampu mencetak laba dan memberikan bonus untuk seluruh karyawan.  

Dalam sambutannya Siti menyampaikan, tahun 2019 sebentar lagi akan berlalu dan tahun 2020 akan tiba. Ada berbagai rintangan dan pencapaian telah dilewati meskipun dirinya mengaku tahun 2019 merupakan tahun tersulit, namun dirinya tetap menekankan agar seluruh karyawan dapat tetap semangat dan terus menunjukkan kinerja terbaiknya.

“Kita menyadari, bekerja di bisnis media khususnya media cetak bukanlah hal yang mudah. Saat ini media cetak memang sedang sulit, berbagai persaingan kita hadapi bahkan ada informasi sudah ada media lain yang terpaksa undur diri dan tidak lagi cetak mulai 2020 karena tidak mampu untuk bertahan,” ucapnya.

Siti tak ingin hal itu terjadi pada Radar Sampit. Dirinya tetap optimis membawa semangat untuk para karyawannya. Menurutnya, Radar Sampit masih berpotensi untuk bertahan dan berjuang untuk meraih kesuksesan di tengah era digital yang terus berkembang.

“Saya percaya Radar Sampit masih ada potensi untuk bertahan dan berjuang meraih kesuksesan. Menyambut tahun 2020, kita berharap seluruh karyawan dapat menunjukkan kinerja terbaiknya,” ujarnya.

Di malam pergantian tahun itu, Siti juga menyampaikan wujud apresiasi berupa penghargaan kepada karyawan Radar Sampit dalam kategori Wartawan dalam penulisan berita terbersih, yakni Heny, dan layout terajin Raffi. Para wartawan dan layout ini sudah diberikan penilaian sejak jauh-jauh hari.

“Sesuai dengan janji saya, meskipun dalam keadaan keuangan yang sulit kita masih bisa memberikan apresiasi dan penghargaan untuk karyawan yang menjabat sebagai wartawan dalam kategori penulisan berita terbersih dan layout dalam kategori penilaian terajin,” ujarnya.

Usai acara penyerahan penghargaan, acara dilanjutkan dengan hiburan dan diselingi dengan makan bersama.

Momen yang ditunggu-tunggu dan membuat penasaran pun tiba. Kini tiba saatnya acara tukar kado. Acara tukar kado yang menjadi agenda tahunan ini memang acara yang menyenangkan, karena semua penasaran menanti isi dalam kotak kado, apalagi yang didapat “zonk” tak sesuai ekspektasi.

Satu per satu urutan nomor dipanggil sesuai dengan nomor yang ada di kotak kado masing-masing. Ada yang mendapatkan produk kecantikan, ada yang mendapatkan gelas cantik, ada yang mendapatkan sepatu, wajan, botol minuman, handuk, dll.

Acara langsung dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan ditutup dengan penampilan spesial dari DJ Lestari Widodo.  Namun sayangnya gagal tampil, dan digantikan dengan Miss Ruri yang berdangdut dan menghabiskan malam sampai dengan malam pergantian tahun. (hgn)