PANGKALAN BUN – Pihak RSUD Sultan Imanuddin rencananya akan mendatangkan tim dokter dari rumah sakit dr Soetomo Surabaya. Mereka direncanakan untuk melakukan observasi guna memastikan kondisi bayi kembar dempet (Siam) tersebut sebelum diputuskan untuk dirujuk atau menjalani tindakan medis selanjutnya.
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin mengatakan bahwa tim itu akan terdiri dari empat orang dokter spesialis. Mulai dari ketua tim bedah kembar siam dr. Soetomo, spesialis bedah anak, spesialis jantung, dan dokter anestesi.
“Sudah saya komunikasikan dengan pihak rumah sakit dr. Soetomo, memang ada rencana tapi jadwal belum dipastikan waktunya,” ujarnya.
Untuk itu dalam waktu dekat ini, pihak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun akan mengirimkan secara resmi surat untuk Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya agar mengirimkan tim dokter tersebut, sehingga mereka dapat melakukan observasi untuk menentukan langkah selanjutnya.
Kemudian kata dia, sejauh ini perkembangan kesehatan bayi kembar dempet (Siam) dalam kondisi stabil, dan asupan makanan untuk bayi yang belum diberi nama tersebut masih menggunakan sonde.
Sonde adalah sebuah alat berupa pipa makanan atau kerap juga disebut feeding tube, yaitu alat bantu medis yang digunakan untuk mengatasi masalah pemberian nutrisi.
“Untuk asupan nutrisi bayi kembar Siam tersebut masih menggunakan sonde atau pipa makanan,” terangnya.
Terkait dengan kondisi ibu bayi kembar tersebut, kabar terakhir yang diterima masih berada di RSUD Sultan Imanuddin dan terus dilakukan pendampingan psikologis, rencananya besok sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah tunggu RSUD.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Rawat Inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Aimandinata menyampaikan pihak rumah sakit terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan bayi kembar siam tersebut.
Termasuk pemberian nutrisi yang langsung melalui selang ke lambung, namun pihaknya juga mulai mencoba memberikan susu melalui dot.
“Nutrisi yang diberikan berupa OTG Dengan dosis 30 cc yang diberikan setiap satu jam sekali,” pungkasnya. (tyo/sla)