SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 24 Januari 2020 14:40
PDAM Antang Kalang Mangkrak
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT–Nasib bangunan instalasi pengelolaan air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dibangun di Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, kian tak jelas. Fasilitas yang dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Kotim ini tak lagi beroperasi.  

”Waktu saya menjabat tahun 2014, bangunan ini sudah ada dan masih bisa digunakan di tahun 2015. Setelah itu, tidak operasional lagi,” kata Camat Antang Kalang Berdikari.

Berdikari mengatakan, bangunan IPA PDAM di Desa Tumbang Kalang ini dibangun oleh Dinas PUPR Kotim. PDAM sempat beroperasi tetapi belum diserahkan tanggung jawabnya ke pihak desa atau kecamatan maupun pihak PDAM Tirta Mentaya Sampit.

”Dulu tahun 2017 itu sudah saya tanyakan ke Pak Sakum pegawai Dinas PUPR Kotim, tetapi beliau menjawab mesin pompanya rusak dan lagi bangunan tersebut belum bisa difungsikan mengingat biaya operasionalnya lebih besar dari pada pendapatan,” ujarnya.

Dirinya pun membenarkan bahwa kehidupan masyarakat sekitar lebih bergantung menggunakan air sungai dan air sumur bor. Tak berfungsinya IPA PDAM di Desa Tumbang Kalang juga tak begitu  membuat risau masyarakat.

“Selama ini masyarakat memang enggak terlalu berharap pakai PDAM karena sumber air baku di IPA PDAM sana juga diambil dari air sungai yang airnya juga keruh. Apalagi kalau enggak ada hujan. Justru airnya lebih jernih pakai sumur bor,” ujarnya.

Masyarakat yang berada di sekitar rumah jabatan camat juga menggunakan dua sumur bor.  Masyarakat ikut menyambungkan pipa ke sumur bor di rujab camat.

”Itupun hanya sekitar 13 rumah saja yang kebagian, sedangkan yang lain bangun sumur bor masing-masing,” ujar Berdikari.

Dikatakannya, penduduk di Kecamatan Antang Kalang mencapai ribuan jiwa dan selama ini bergantung menggunakan air sungai dan sumur bor untuk keperluan mandi, memasak, mencuci dan lain-lain.

Apabila, tak diguyur hujan air sungai tak layak untuk digunakan sebagai kebutuhan masyarakat sehari-hari.  Kondisi ini diperparah dengan aktivitas pendulangan emas di Tumbang Kalang.

Ditambahkannya, Pemkab Kotim melalui Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kotim  membantu sebanyak lima unit sumur bor yang tersebar di beberapa titik di permukiman penduduk yang cukup padat.

“Ada BPBD membantu lima unit sumur bor untuk masyarakat di Kecamatan Antang Kalang. Sumur bor ini lah yang paling sering digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari,” tandasnya. (hgn/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers