SAMPIT-- Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi memberikan tantangan, kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mentaya Kotim untuk berinovasi di tahun 2021, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Supian menyebut, sebagai perusahaan penyuplai air bersih khsusnya di Kotim, diakuinya masih ada inovasi yang harus dibuat agar bisa memberikan kemudahan, pelayanan serta kepuasan, kepada pelanggan.
"Peningkatan kualitas sudah cukup baik, tapi di tahun 2021 saya tantang, berani tidak berinovasi, inovasi atau terobosan yang diberikan melalui teknologi, misalnya listrik bisa melakukan pembayaran dengan token, kenapa air tidak bisa," ucap Supian.
Supian berharap hal ini bisa dijalankan di tahun 2021, di mana menurutnya dengan inovasi tersebut dinilai bisa menutup kebocoran salah satunya dari sisi keuangan.
"Melalui pembayaran atau pemakaian secara elektronik, secara khusus pendapatan bisa lebih baik lagi, dengan sistem token seperti listrik yang tidak bayar di stop, akan macet airnya, jadi sadar diri saja belum bayar," jelasnya.
Selain hal tersebut, Supian juga meminta pihaknya untuk menyediakan kran air yang siap minum, sebagai salah satu pelayanan kepada masyarakat, dengan kualitas air yang tetap terjaga.
"Bisa tidak dibuatkan kran air yang langsung siap minum entah itu nantinya dibuat di taman kota atau ikon jelawat, tentunya kualitas juga harus dijaga karena bahaya bakteri, usahakan dua dulu, contohnya mungkin kantor ini dulu yang utama," kata Supian.
Lebih lanjut ujar Supian target maupun tantangan yang diberikan dapat menjadi semangat bagi para pegawai untuk bekerja lebih ekstra, demi pelayanan kepada masyarakat bahkan Supian mengatakan, jika target tidak terpenuhi maka akan berdampak pada pekerjaan mereka sampai pada pemecatan.
"Tantangan ini untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kalau tidak siap berani dipecat," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut Direktur Direktur PDAM Tirta Mentaya Firdaus Herman Ranggan, yakin bisa melakukan tantangan ataupun target yang diminta oleh Bupati Kotim Supian Hadi untuk bisa dilaksanakan di tahun 2021.
"Yakin bisa dan siap dengan tantangan yang diberikan namun tidak dapat menyeluruh, karena mustahil untuk satu Kotim, melainkan dilakukan secara bertahap," sebutnya.
Dirinya menjelaskan secara bertahap untuk didalam kota Sampit masih bisa dilakukan, namun secara menyeluruh belum bisa, dengan alasan alat yang digunakan untuk sistem token proses pembuatannya belum selesai, akibat pandemi Covid-19.
“Bulan Maret lalu harusnya sudah selesai tapi karena Covid-19 pekerjaan jadi tertunda,” tandasnya.
Meskipun begitu pihaknya tetap berupaya untuk mengerjakan semua tantangan maupun target yang diberikan, di mana kata Firdaus terkait hal tersebut banyak hal yang harus dilakukan.
"Pipa yang digunakan harus bersih kalau menggunakan pipa yang ada saat ini peninggalan tahun 80-an masih kotor itu akan berpengaruh pada token nantinya dan ini bisa merugikan PDAM, juga bisa merugikan masyarakat, untuk kran air minum mungkin bisa dicoba di kantor (PDAM), atau kantor pemkab dulu," tandasnya. (yn/dc)