SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 07 Maret 2016 17:23
Kasihan, Sepekan, Puluhan Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
MUSIBAH: Tumpukan sisa harta korban kebakaran di depan barak yang hangus jadi arang, Minggu (6/3). (FOTO: USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kebakaran yang menghanguskan barak 14 pintu di Jalan MT Haryono, Sabtu (5/3) malam, menyisakan kesedihan. Sebanyak 34 jiwa dari 15 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal mereka.

”Mereka yang punya kerabat di Sampit, numpang di tempat keluarganya, sementara yang tidak punya keluarga terpaksa tidur di tenda,” kata Basri, ketua RT setempat.

Pemilik barak, Sugito, mengatakan, rata-rata penghuni barak merupakan warga perantau dan telah lama menyewa di tempatnya, sehingga sudah dianggap sebagai warga tetap di lingkungan sekitar.

”Hanya ada beberapa yang mahasiswa, sebagian besar penghuninya sudah lama ngontrak di barak ini,” kata pria yang akrab disapa Gito itu.

Akibat kebakaran itu, Gito menderita kerugian ratusan juta rupiah. Kerusakan akibat kebakaran tidak bisa segera diperbaiki karena perlu dana besar.

”Dulu, satu pintu saja pembuatannya Rp 15 juta, dapat di mana uang memperbaikinya? Saya juga bingung, warga penghuni barak mau tinggal di mana. Belum lagi harta mereka juga turut terbakar. Kasihan, ” ujar Gito.

---------- SPLIT TEXT ----------

Pemkab Kotim melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur mendirikan tenda dan dapur umum di sekitar lokasi kebakaran. ”Saat ini korban kebakaran terpaksa tinggal di tenda, sementara kami menunggu bantuan selanjutnya, ” kata Kepala Bidang BPBD Kotim Sutoyo.

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, peristiwa kebakaran mulai terjadi pukul 18.45 WIB. Saat itu, kawasan RT 42/RW 08, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang itu, mengalami pemadaman listrik. Pemicu api membesar diperkirakan berasal dari lampu templok yang diletakkan di atas televisi pada salah satu kamar penghuni barak.

Dalam sepekan ini, sudah terjadi dua kebakaran besar di Kotawaringin Timur. Keduanya terjadi saat terjadi pemadaman listrik tak terjadwal. Masyarakat pun diimbau agar berhati-hati saat terjadi pemadaman listrik. Terutama saat menggunakan lampu templok dan lilin, karena hal tersebut dapat memicu terjadinya kebakaran.

”Ya, agar diperhatikan hal itu, taruh di tempat aman, waspada setiap meninggalkan rumah saat listrik padam. Jangan sampai malah membuat rawan terjadinya kebakaran,” imbau Sutoyo.

Sepekan lalu, kebakaran besar juga terjadi. Sebanyak 12 rumah di Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Sabtu (27/2), sekitar pukul 03.00, luluh lantak jadi arang. (oes/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers