PALANGKA RAYA –Proyek Pengerjaan pile slab atau jembatan layang di wilayah Bukit Rawi terus berjalan. Jembatan layang yang rencananya memiliki panjang sekitar 3,1 kilometer itu, tengah dikerjakan sepanjang 850 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah (Kalteng), Shalahuddin mengatakan, saat ini sedang dilakukan proses lelang dengan sistem kontrak tahun jamak atau multi years contract, untuk melanjutkan proyek tersebut. Sehingga proses penyelesaiannya dapat sesuai dengan target, yakni 2021.
Dijelaskannya, keberadaan ruas jalan tersebut sangat staregis, karena menghubungkan ibu kota provinsi dengan dengan sejumlah kabupaten. Seperti Kabupaten Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya. Tidak hanya itu, ruas jalan tersebut juga menjadi penghubung dengan porivinsi lain, seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
”Artinya ruas jalan itu penting diperhatikan penangannya, karena menghubungkan lima kabupaten dan dua provinsi lainnya. Jadi, kendala yang selama ini dirasakan di wilayah tersebut bisa teratasi dengan jembatan ini nantinya,” papar Shalahuddin.
Dilanjutkannya, dengan selesainya pembangunan jalan layang tersebut, arus lalu lintas di ruas jalan tersebut akan semakin lancar dan jarak tempuh akan semakin cepat. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan dan membangkitkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.
”Kalau selama inikan sering banjir saat musim hujan, lalu lintas jadi terganggu dan ekonomi terkena dampaknya. Tapi nanti saat jembatannya selesai, tidak ada lagi kata lalu lintas terhambat sekalipun saat hujan,” imbuh Shalahuddin.
Sementara itu, terkait tuntutan masyarakat terhadap ganti rugi lahan di sekitar proyek jembatan layang tersebut, ia menegaskan persoalan tersebut saat ini sudah selesai berkat tim appraisal yang menilai harga tanah masyarakat, yang terdampak pembangunan jembatan tersebut.
”Dari ratusan masyarakat terkena dampak pembangunan, hanya beberapa orang yang diberi pengertian. Bahwa dengan dibangunnya jalan layang tersebut, tanah mereka akan lebih produktif lagi. Ya, sekarang sudah tidak ada kendala, dan pembangunan bisa jalan terus,” pungkas Shalahuddin. (sho/gus)