SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 05 Maret 2020 12:48
Pengawasan Maksimal di Bandara dan Pelabuhan, Jalur Darat Masih Rawan

Perketat Kedatangan Penumpang dari Jakarta

Penumpang pesawat diperiksa kesehatannya.

SAMPIT – Wabah virus korona masih rawan masuk Kalimantan Tengah (Kalteng). Orang yang terjangkit virus tersebut masih bisa masuk melalui jalur darat, karena lalu lintas jalan yang nyaris tak terpantau dan sangat terbuka dari sejumlah penjuru Bumi Tambun Bungai.

Dari informasi yang dihimpun Radar Sampit, pengawasan ketat hanya dilakukan di bandara dan pelabuhan. Di jalur darat, tak ada skenario mencegah masuknya orang yang terjangkit virus yang menghebohkan dunia tersebut.

Belum adanya pengawasan khusus jalur darat disinyalir disebabkan tingkat penyebaran wabah yang masih rendah. Sejauh ini baru dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif virus korona, yakni di Depok, Jawa Barat. Itu pun kondisinya terus membaik.

Di sisi lain, pengawasan ketat juga dilakukan di semua bandara di seluruh wilayah Kalimantan. Melalui langkah itu, orang yang terjangkit virus korona diharapkan bisa dideteksi lebih dini, meski dalam beberapa kasus ada pasien yang masih bisa lolos dari pemeriksaan ketat bandara karena gejala terjangkit virus itu belum muncul.

Mengenai pengawasan di bandara, Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli melalui Kepala Seksi Keamanan Harianto mengatakan, pemeriksaan kedatangan penumpang semakin diperketat setelah Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dua WNI yang terjangkit virus korona di Depok. Pengetatan itu terutama bagi kedatangan penumpang dari Jakarta.

”Penumpang yang masuk kami lakukan pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sampit dengan melakukan tes therma scanner portable terhadap semua penumpang yang datang, khususnya penumpang dari Jakarta,” ujarnya.

Harianto mengatakan, pihaknya berupaya menekan sekecil mungkin penyebaran virus korona melalui bandara. ”Pemeriksaan kami lakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona agar penyebarannya tidak sampai masuk wilayah Kotim,” ujarnya.

Meski virus itu merebak di Depok, wilayah yang berdekatan dengan Jakarta, arus penumpang tak terpengaruh. Jumlah penumpang masih stabil. Bahkan, menurut Harianto, dalam beberapa hari terakhir penumpang dari Jakarta selalu penuh.

Terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas III Sampit Agus Syah Fiqhi mengatakan, pengawasan dan pemeriksaan di pintu masuk Kotim diperketat sejak virus korona mewabah. Pemeriksaan dilakukan pada armada, barang, serta penumpang yang masuk Kotim. Begitu juga terhadap kapal laut yang datang dari luar Indonesia. 

Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Suveilans Epidemiologi (PKSE) KKP Sampit Syahuri menambahkan, sesuai UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dalam Pasal 15 disebutkan, tugas KKP salah satunya melaksanakan fungsi pengawasan di tiga lokasi, di antaranya pengawasan transportasi udara, air, dan pos lintas batas negara.

”Jadi, ada atau tidak adanya kasus korona sekalipun, pemeriksaan  rutin kami lakukan setiap pesawat dan setiap kapal asing datang. Hanya saja, sejak adanya dua WNI yang positif terinfeksi korona, pemeriksaan dan pengawasan, khususnya kedatangan penumpang pesawat dari Jakarta lebih diperketat lagi,” ujarnya.

Syahuri menjelaskan, thermal scanner (pengukur suhu tubuh) digunakan untuk mendeteksi dini suhu tubuh seseorang. Namun, hal itu belum bisa memastikan apakah seseorang terjangkit virus korona atau tidak.

”Alat itu hanya untuk mendeteksi dini temperatur suhu tubuh seseorang. Apabila saat diperiksa suhu tubuhnya lebih dari 39 derajat dan ditemukan mengalami gejala lainnya, seperti batuk dan sesak napas, ini yang kami curigai,” ujarnya.

Seseorang yang dicurigai akan diperiksa lebih lanjut melalui tahapan wawancara kepada yang bersangkutan. Orang tersebut akan ditanya riwayat penyakit dan perjalanannya.

”Ini masih dicurigai, belum dinyatakan positif. Tetapi, apabila yang bersangkutan pernah mengunjung wilayah Cina atau wilayah yang saat ini menjadi negara asal virus, kecurigaan kami akan semakin kuat,” jelasnya.

Untuk wilayah perairan, setiap kapal dari luar yang datang ke wilayah Sampit, wajib dilakukan pemeriksaan selama berada di zona karantina yang jaraknya 2 mil dari garis pantai atau 40 mil dari dermaga pelabuhan. Kapal yang akan singgah diharuskan memasang bendera karantina berwarna kuning. Apabila bendera itu masih terpasang, artinya kapal tersebut belum diperiksa.

Selama kapal berada di zona tersebut, jelas Syahuri, pejabat karantina akan melakukan proses pemeriksaan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan dokumen, termasuk riwayat perjalanan, pemeriksaan kondisi kesehatan anak buah kapal (ABK), sanitasi, kelengkapan obat-obatan dan lainnya.

”Sebelum tahap pemeriksaan selesai, tidak boleh ada aktivitas apa pun. Baik bongkar muat, penumpang naik penumpang turun, termasuk pemeriksaan dari instansi terkait, seperti Bea Cukai maupun Imigrasi," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto meminta masyarakat tak panik dengan wabah virus korona. Publik diharapkan bisa mengakses keterangan yang benar mengenai penyebaran virus tersebut, patogenitas, dan pencegahannya.

”Virus ini menyebar melalui droplet infection, yaitu partikel atau cairan batuk atau bersin dari penderita yang langsung terkena ke orang di dekatnya atau menempel di benda," jelasnya.

Dia menambahkan, di bawah sinar matahari, virus korona bisa bertahan sekitar 15 menit. Virus itu bisa bertahan lebih lama pada suhu kamar. "Jadi, orang bisa tertular karena kontak langsung jarak dekat dengan penderita atau menyentuh benda yang sudah terpapar cairan atau partikel yang mengandung virus," katanya.

Terkait patogenitas atau tingkat bahaya virus tersebut, Faisal menuturkan, tingkat persentase kematian virus korona lebih rendah dibanding SARS atau MERS CoV. ”Dengan tingkat mortalitas atau kematian Covid-19 menurut data WHO adalah 2 persen, SARS 10 persen, dan MERS CoV 34 persen," katanya, seraya menambahkan, Covid-19 merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri tanpa obat, dengan meningkatkan imunitas daya tahan tubuh.

Terkait pencegahan, menurut Faisal, ada salah persepsi untuk tindakan prevensi, khususnya pada penggunaan masker. Masker akan lebih efektif mencegah penyebaran jika dipakai oleh individu yang menderita flu, batuk, dan demam, sehingga tidak menyebarkan cairan bersin maupun batuk ke orang lain atau benda di sekitarnya.

”Masker bisa juga dipakai untuk keluarga, tenaga kesehatan yang merawat penderita dengan gejala tersebut,” katanya.

Dua Kali Periksa

Sementara itu, Bandara Iskandar Pangkalan Bun juga memperketat pengawasan penumpang yang tiba di terminal kedatangan. Selain penumpang yang menunggu bagasi, mereka dilarang keluar. Tiap penumpang diwajibkan menormalkan suhu tubuh sekitar 10 menit sebelum dicek menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun Zuber mengatakan, Pemkab Kobar telah menggelar rapat terbatas dan menetapkan status waspada terhadap virus korona. Tempat kedatangan orang, termasuk Bandara Iskandar wajib memperketat pengawasan kedatangan penumpang. Hal itu untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut.

”Setiap penumpang yang turun dari pesawat, kami minta bertahan sekitar 10 sampai 15 menit di ruang kedatangan. Supaya suhu para penumpang normal, sebelum dilakukan pemeriksaan," kata Zuber, Rabu (4/3).

Penumpang harus menjalani dua kali pemeriksaan, yakni secara manual dengan thermal scanner portable dan juga thermal scanner yang terpasang di ruang kedatangan penumpang.

”Hal ini untuk mengantisipasi masuknya orang yang tidak sehat, terutama yang terindikasi mengalami demam ke Kobar. Jika ada yang suhu tubuhnya tinggi atau terindikasi penyakit korona bisa terdeteksi," ujarnya.

”Jika ada temuan penumpang sakit dengan suhu tubuh di atas rata-rata, langsung dirujuk ke rumah sakit, karena standarnya seperti itu," tambahnya.

Bagi warga negara asing, selain diperiksa menggunakan alat pengukur suhu tubuh, juga diminta keterangan sehat dari tempat asalnya. Seperti halnya warga Spanyol yang mendarat di Pangkalan Bun, telah menunjukkan surat keterangan sehat.

”Biasanya wisatawan mancanegara yang datang sudah dilengkapi dokumen, termasuk surat keterangan sehat dari negara asalnya, sehingga saat datang kami tinggal memeriksa dokumennya saja," bebernya.

Terakhir, di ruang kedatangan juga disediakan cairan antiseptik. Seluruh penumpang yang datang bisa menggunakannya untuk membersihkan tangan dari potensi terbawanya kuman dan mencegah virus. (hgn/yn/rin/sla)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Tingkatkan Produksi Sawit Tanpa Ekspansi Lahan

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan bahwa Indonesia…

Selasa, 29 April 2025 17:42

Gebyar PAUD Meriahkan Hardiknas 2025

SAMPIT — Semangat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Tanamkan Daya Juang Anak-Anak

SAMPIT – Sebanyak 151 pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Pererat Sinergi, Wabup Kotim Kunker ke Mempawah

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mempererat hubungan…

Senin, 28 April 2025 17:15

Kepala Bapenda Kotim Ramadansyah

SAMPIT – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur…

Senin, 28 April 2025 17:15

Bapenda Kotim Optimalkan Pendapatan Daerah

SAMPIT – Upaya meningkatkan pendapatan daerah terus digencarkan Badan Pendapatan…

Jumat, 25 April 2025 12:01

Wabup Kunjungan Kerja ke Pontianak

SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati melaksanakan kunjungan…

Jumat, 25 April 2025 12:00

Simulasi Karhutla Libatkan Ratusan Pelajar

SAMPIT – Ratusan pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ambil…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers