SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 11 Maret 2020 12:21
Semangat Membangun Kepercayaan Pembaca

Catatan Backpacker Journalism Jawa Pos Group

MATERI FOTOGRAFI: Fotografer senior Jawa Pos Beky Subechi memberikan penjelasan soal teknik fotografi jurnalistik, bagi peserta backpacker journalism, di Graha Pena, Kamis (5/3). USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT

Di tengah derasnya informasi, berita bohong dan tak terverifikasi kian tak terkendali. Media massa terus berbenah diri. Kepercayaan publik menjadi kunci.

USAY NOR RAHMAD, Surabaya

SAYA  menginjakkan kaki di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (5/3) pukul 09.59. Sama seperti di Bandara H Asan Sampit, tempat saya berangkat, siaga wabah korona juga diberlakukan. Tentu lebih ekstra ketat.

Masuknya wabah korona di Indonesia cukup membuat keder. Berbekal yakin, dan sepuluh lembar masker dari teman redaksi, saya bersemangat mengemban tugas kantor. Kantor menugaskan mengikuti kegiatan backpacker journalism di Graha Pena, Surabaya, markas besar Jawa Pos Group.

Memang betul-betul backpacker. Sesampai di bandara, tidak ada penjemputan dari panitia. Saya memutuskan untuk naik ojek online. Bukan mobil. Biar suasana backpakernya lebih terasa.

Betul saja, suasana Surabaya yang begitu berubah dari sebelumnya kian memanjakan mata. Semua memuji keberhasilan wali kotanya, Tri Rismaharini atau terkenal dengan panggilan Bu Risma. Semua itu tentu tak bisa dinikmati maksimal ketika mengendarai mobil.

"Memang ibu-ibu sepertinya lebih cocok menata kota ini," kata tukang ojek yang saya tumpangi.

Kiri-kanan jalan raya disejukan pemandangan taman hijau. Ornamen sederhana, tapi penuh makna, juga menghiasi langit-langit kota. Misalnya sangkar burung yang dicat warna-warni. Layang-layang waw yang disebut orang Sampit:  layangan dandang,  juga turut menyemarakkan.

"Ah cocok ini, untuk berburu foto urban (perkotaan)," begitu kata saya dalam hati.

Sekira satu jam saya pun sampai di Graha Pena. Ya, memang namanya backpacker, ternyata tidak ada penyambutan atau semacamnya dari panitia hehe. Saya pun memutuskan menghubungi salah seorang panitia.

Ternyata saya diarahkan ke salah satu penginapan, di Jalan Gayung Kebonsari. Lagi, saya pesan ojek online. Pakai motor lagi. Kurang-lebih 15 menit saya tiba di penginapan.

Bicara soal ojek online (ojol), berdasarkan informasi yang diceritakan tukang ojek, ada sekitar 30.000 lebih di Surabaya ini. Perkembangannya kian pesat. Kemungkinan besar jumlahnya terus bertambah. Tampaknya profesi ini makin diminati.

Sesampai di penginapan, saya mengisi daftar cek in. Sejumlah daftar nama jurnalis berbagai media di lingkungan Jawa Pos group. Dari ujung Sumatra hingga ujung Papua. Perhatian saya tertuju ke perwakilan Kalteng Pos, saudara tua Radar Sampit, di Kalimantan Tengah, ternyata diwakilkan oleh Anisa Bahril Wahdah.

Saya pun masuk penginapan untuk menyempatkan beristirahat sejenak, karena pukul 14.00 harus kembali ke Graha Pena, acara pembukaan akan dimulai. Tapi tak lama ada pesan WhatsApp masuk.

”Bang, sudah di penginapan?” ternyata ini Anisa, dari Kalteng Pos.

Meski tak akrab dan belum pernah bertemu, saya pernah baca tulisannya. Meski sehari-hari bersaing dalam penyajian tulisan dan pemberitaan, ketika di tempat lain berasa senasib sepenanggungan.

Kali ini kami berangkat ke Graha Pena menggunakan ojek mobil yang telah dipesankan panitia. Saya semobil dengan Anisa, dan teman sekamarnya Chahaya Simanjuntak dari Batam Pos.

Kami sedikit terlambat, namun panitia tampaknya begitu paham dengan kondisi kami. Pembukaan di salah satu ruang  pertemuan Jawa Pos, Graha Pena lantai 4 pun dimulai.

Sudah berada di depan, Koordinator JPGnewsroom Bambang Janu Isnoto, Kepala Kompartemen Metropolis Jawa Pos Anggit Satriyo Nugroho, dan fotografer senior Jawa Pos Beky Subechi.

Sekitar 19 jurnalis utusan dari media berbagai daerah di tanah air berkumpul. Hanya satu yang belum datang, yakni jurnalis dari Cendrawasih Pos.

”Tinggal satu orang yamg belum tiba ya? Dari Cepos (Cendrawasih Pos)," tanya Bambang Janu kepada panitia.

Di hari pertama, kami sudah digempur berbagai materi kejurnalistikan. Salah satunya urban reporting (laporan perkotaan) oleh Kepala Kompartemen Metropolis Jawa Pos Anggit Satriyo Nugroho. Anggit menekan begitu pentingnya konfirmasi dan verifikasi dalam pemberitaan.

"Integritas kita (media massa) itu adalah disiplin dalam verifikasi," tegas Anggit.

Semua orang kini bisa menjadi jurnalis hanya bermodal kamera gawai dan kuota internet. Informasi pun tersebar. Namun kelemahan mereka adalah tak disiplin verifikasi dan konfirmasi. Sehingga terkesan tak bertanggung jawab dalam menyajikan informasi.

Hal tersebut banyak dilakukan oleh akun-akun media sosial tak bertanggung jawab. Mereka hanya sekadar menyebar atau menyebarkan ulang. Tanpa ada upaya verifikasi, sehingga tak jarang merugikan orang lain.

Nah tugas media massalah yang mencerahkannya.  Fenomena viral harus ditarik ke media dengan dilengkapi verifikasi dan konfirmasi. Sehingga jelas: informasi itu berupa berita akurat atau sekadar hoaks.

Tak hanya itu media massa merupakan kepercayaan. Sekali saja turut menyebarkan hoaks maka bisa fatal akibatnya.

”Nyawa media massa adalah kepercayaan, kebenaran, berpihak kepada publik, dan disiplin melakukan verifikasi," kata pria berkumis tebal Bambang Janu.

Tak kalah penting, media massa harus berpihak kepada publik. Bukan berpihak hanya bagi segelintir orang.

Sebagai pemuas hasrat masyarakat di era digital, media massa juga harus mampu menyajikan informasi yang kekinian. Salah satunya harus hadir di multiplatfrom maupun multimedia.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di kota kedua terbesar di Indonesia itu, kami juga dilatih menjadi jurnalis yang peka dengan kondisi perkotaan. Berbekal peralatan seadanya, seperti kamera gawai, informasi yang dihasilkan harus benar-benar memberikan manfaat. Bahkan bisa menjadi rujukan pembuat kebijakan.

Empat hari kami dilatih menangkap visual dari lingkungan perkotaan Surabaya. Visual ini harus diolah menjadi informasi yang syarat makna. Tidak hanya soal sudut pandang pengambilan gambar dan video. Tapi juga menghadirkan rasa.

Materi yang disampaikan hampir di pengujung pelatihan hari pertama itu. Pintu diketuk. Dari balik pintu hadir pria timur bertopi dengan tas selempang dilengkapi botol air minum berwarna ungu. Dia Robert Yewen, jurnalis dari Cendrawasih Pos.

Kehadirannya menjadi warna bagi kami peserta backpacker journalism. Bagaimana tidak, semangatnya yang begitu luar biasa. Perjalanan panjangnya dari tanah timur Papua tak mengurangi semangatnya mengikuti pelatihan.

”Maaf terlambat, harus transit dulu di Kota Makassar,” jelas pria yang kemudian akrab disapa Pak Ce itu.

Semangat menghadapi perubahan dan membangun kepercayaan itu juga terpancar bagi kawan-kawan pelatihan saya yang lain. Seperti dari Jawa Pos, Radar Mojokerto, Radar Jombang, Riau Pos, Fajar online, Harian Fajar, Sumut Pos, Lombok Pos, Manado Pos, Radar Banjarmasin, Kaltim Pos, Balikpapan Pos, Radar Tarakan, Pontianak Pos, Kalteng Pos dan kawan-kawan perwakilan media lainnya di Jawa Pos Group. Semua bertekad akan menyongsong perubahan dengan  tetap membangun kepercayaan penikmat tulisan. (***)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Tingkatkan Produksi Sawit Tanpa Ekspansi Lahan

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan bahwa Indonesia…

Selasa, 29 April 2025 17:42

Gebyar PAUD Meriahkan Hardiknas 2025

SAMPIT — Semangat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Tanamkan Daya Juang Anak-Anak

SAMPIT – Sebanyak 151 pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Pererat Sinergi, Wabup Kotim Kunker ke Mempawah

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mempererat hubungan…

Senin, 28 April 2025 17:15

Kepala Bapenda Kotim Ramadansyah

SAMPIT – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur…

Senin, 28 April 2025 17:15

Bapenda Kotim Optimalkan Pendapatan Daerah

SAMPIT – Upaya meningkatkan pendapatan daerah terus digencarkan Badan Pendapatan…

Jumat, 25 April 2025 12:01

Wabup Kunjungan Kerja ke Pontianak

SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati melaksanakan kunjungan…

Jumat, 25 April 2025 12:00

Simulasi Karhutla Libatkan Ratusan Pelajar

SAMPIT – Ratusan pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ambil…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers