SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengantisipasi penumpukan sampah saat musim penghujan. DLH setempat mengoptimalkan seluruh area di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Jalan Jenderal Sudirman Km 14.
“Untuk jangka pendek, kami aktifkan semua landfied (lokasi) yang ada. Harapannya, sampah yang menumpuk di depo-depo bisa ditangani dalam satu hari,” ujar Plt Kepala DLH Kotim Marjuki, Senin (28/4).
Setiap hari, warga Sampit menghasilkan lebih dari 100 ton sampah rumah tangga. Sayangnya, kapasitas angkut DLH masih terbatas, hanya mampu mengangkut 80 hingga 83 ton per hari. Keterbatasan armada dan personel menjadi salah satu kendala serius.
Saat ini, ada delapan depo sampah di dalam kota. Semua sampah dari depo tersebut akhirnya diangkut menuju tempat pembuangan akhir seluas 68 hektare di Jalan Sudirman Kilometer 14. Namun musim hujan membawa masalah baru, banyak akses jalan di area TPA rusak dan tak bisa dilalui truk.
Untuk mengatasi hambatan ini, DLH mempercepat penataan TPA. Pemadatan dan penimbunan tanah menjadi strategi utama untuk memperluas area pembuangan. Sementara untuk jangka panjang, DLH berencana melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
“Penanganan sampah ini perhatian serius pemerintah daerah. Walaupun keterbatasan ada, petugas kami tetap bekerja keras, bahkan di hari libur,” kata Marjuki, yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotim.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat. Warga diimbau membuang sampah pada tempat dan waktu yang ditentukan untuk mempermudah pengangkutan dan mencegah penumpukan. (yn/yit)