Mobile Customer Service merupakan salah satu layanan dari Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan). Layanan ini sangat mempermudah. Masyarakat yang berurusan tak harus ke kantor cabang.
------------------------------------------------------------
Sebuah mobil dobel kabin yang disulap mirip ambulans terparkir rapi di depan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Baamang I, Kecamatan Baamang, Sampit, Rabu (11/3). Mobil berwarna putih bergaris hijau tua itu adalah Mobile Customer Sevice (MCS) BPJS Kesehatan.
Beberapa warga, yang sebagian besar ibu-ibu duduk di sisi kiri mobil. Mereka mengantre dengan sabar di bangku yang telah disediakan.
Di luar mobil ada dua petugas, yang melayani pengambilan kartu. Sesekali mereka juga menjawab sejumlah pertanyaan berkaitan dengan BPJS Kesehatan yang dilontarkan warga.
"Mau ambil kartu pak, nama saya: Rafiah," ungkap seorang perempuan berjilbab kepada petugas.
Tak sampai 5 menit, Rafiah sudah menerima kartu baru BPJS Kesehatan dari petugas MCS. Sebelumnya warga Desa Bengkirai, Kecamatan Baamang ini sudah mendaftar lewat MCS saat di Puskesmas Baamang 2 di Jalan Tjilik Riwut Sampit, Selasa (10/3), dan mengambil kartunya di Puskesmas Baamang 1, Rabu (11/3).
"Cuma mengambil, sekalian mampir tadi dari pasar," ungkapnya sambil bergegas menuju sepeda motor yang sudah ditunggu suami dan anaknya, Rabu (11/3).
Diakuinya keberadan MCS ini sangat membantu. Dia tak harus mendatangi kantor cabang BPJS Kesehatan di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 7.
Tak hanya Rafiah, masyarakat lain pun juga mengakui hal yang sama. Yuliani, warga Jalan Gudang Kuning, Kelurahan Baamang Hilir, kecamatan Baamang ini, juga merasa terbantu.
"Saya ganti kartu, alhamdulillah hari ini tinggal ambil saja. Takut juga naik sepeda motor kalau harus ke kantor cabang yang lumayan jauh," kata Yuliani.
Di dalam MCS, Feri Hardi tampak sibuk dengan aplikasi smartphone dan sejumlah kertas yang disodorkan pengunjung. Petugas BPJS Kesehatan ini dengan sabar memberikan penjelasan dan solusi akan permasalahan yang dihadapi pengunjung MCS.
"Ingin mengajukan ganti nama pak, nama sesuai akta kelahiran Yoga Prakasa tetapi di kartu Yoga Pratama," ungkap salah seorang pria sambil menyodorkan kartu BPJS Kesehatannya.
"Kalau begitu, bawa kartu keluarga saja mas. Biar nanti kami menyesuaikannya," kata Feri, disambut anggukan pengunjung tadi.
Hampir semua pelayanan BPJS Kesejatan yang biasa dilaksanakan di kantor cabang bisa lewat MCS. Seperti : pendaftaran peserta mandiri baru, perubahan data peserta, pembayaran iuran peserta, penanganan pengaduan, dan pemberian informasi lainnya.
"Kecuali cetak kartu, tapi dalam waktu dekat juga bisa. Kami akan sediakan alat cetak dan genset (generator set) ," kata pria berkaca mata ini.
Di dalam MCS ini pelayanan-pelayanan itu berlangsung. Di dalam mobil bisa menampung 4 hingga 5 orang pengunjung. Bila banyak terpaksa harus antre di luar duduk di kursi yang disediakan.
Dengan pendingin mobil standar saja cukup mengurangi gerah. Bila cuaca terlalu panas, air conditioner (ac) setengah paard krach (Pk) siap dinyalakan menggunakan genset.
Mobil ini beroperasi setiap hari kerja: Senin-Jumat. Senin-Kamis beroperasi pukul 08.00- 12.00. Kecuali hari Jumat hanya sampai pukul 11.00. Hari Senin, MCS mangkal di Puskesmas Ketapang 2, Selasa di Puskesmas Baamang 2, Jalan Tjilik Riwut, Sampit. Hari Rabu mangkal di Puskesmas Baamang 1 di Jalan Usman Harun, Kelurahan Baamang Hilir Sampit. Hari Kamis, di Kelurahan Mentawa Baru Hilir. Dan, hari Jumat mangkal di Taman Kota Sampit.
"Situasional, kalau di tempat itu sepi, maka kami akan cari tempat yang lebih ramai," katanya.
Tingkat keramaian pengunjung menjadi penyemangat tersendiri bagi petugas MCS. Semakin ramai maka akan semakin semangat dalam melayani.
Sebenarnya, beberapa kali MCS sudah pernah membuka pelayanan di luar kota. Hanya saja masih belum terlalu ramai. Sehingga belum ada jadwal tetap untuk jemput bola ke wilayah di luar kota.
"Kami juga ada koordinasi dengan petugas desa. Kami punya grup bersama kepala desa. Kami juga sering buka layanan via whatsapp bila sudah siap maka kami siap meluncur," tuturnya.
Sebagai petugas pelayanan yang langsung berhadapan dengan masyarakat, berbagai keluhan dan pertanyaan banyak ditemui. Baru-baru ini soal pembatalan kenaikan iuran BPJS Kesehatan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, juga menjadi salah satu sorotan masyarakat.
"Kita tunggu regulasi pemerintah. Apapun kami siap melaksanakan, yang penting ada regulasinya," jelas Feri, menjawab pertanyaan salah satu pengunjung MCS.
Menjadi petugas MCS harus siap dengan berbagai keluhan hingga cerca masyarakat. Sebab yang dihadapi adalah berbagai kalangan dengan berbagai sifat, karakter dan jenjang pendidikan.
"BPJS Kesehatan ini merupakan produk sosial bukan produk komersial. Paling tidak, dengan hadirnya MCS ada kemudahan yang kami berikan," ujar Feri kepada penulis.
Secara umum ada lima kriteria lokasi penempatan layanan MCS, di antaranya yakni goes to village : yaitu kantor pemerintahan, kecamatan, kelurahan/ desa, puskesmas. Untuk lokasi ini biasanya petugas MCS akan memberitahukan terlebih dahulu ke pemerintahan setempat.
Selanjutnya, around city: alun-alun, pusat kota, pusat keramaian. Selain itu, hi customer : mal, pasar tradisional, sekolah, kampus. Bisa juga corporate gathering : instansi/lembaga milik pemerintah, badan usaha. Car free day atau komunitas pelayanan ini dilakukan menggunakan mobil yang sudah tersedia khusus untuk MCS.
Di BPJS Kesehatan cabang Sampit ada satu unit mobil yang diperuntukan untuk layanan ini. Sementara, untuk sistem pelayanan pada dasarnya sama dengan di kantor cabang. Perbedaannya adalah, sistem jemput bola dan tempat yang didatangi oleh layanan ini.(oes)