SAMPIT – Karena adanya imbau libur selama dua minggu dari pemerintah, sejumlah pedagang mengurangi barang dagangannya lantaran khawatir tidak habis terjual. Meski tidak rugi, namun pendapatan dalam sehari berkurang dari biasanya.

Salah seorang pedagang di Taman Kota Sampit Mamat mengatakan, setelah adanya imbauan libur, ia hanya membawa barang setengah dari biasanya.

”Biasanya saya dalam sehari ini sampai 15 bungkus pentol, namun sekarang akhirnya saya memutuskan hanya membawa pentol tujuh hingga delapan bungkus. Satu bungkus isinya ada 50 hingga 60 biji pentol,” terangnya, Kamis (26/3).

Mamat mengaku tidak mengalami kerugian karena membuat adonan pentol sendiri yang masih bisa disimpan dalam lemari es. Hanya keuntungan yang dia peroleh memang berkurang dibanding hari biasanya.

Tak hanya Mamat saja, penjual lainnya Tika juga mengatakan hal serupa. Dia mengurangi barang dagangannya. Sedangkan untuk jam berjualan masih sama, yaitu dari pagi hingga sore hari.

”Buah-buah yang saya bawa untuk membuat es buah sengaja saya kurangi, karena tidak banyak orang yang keluar rumah. Tapi memang ada beberapa yang memesan melalui ojek online. Dagangan saya selalu habis setiap harinya semenjak ada edaran untuk tetap di rumah,” ucapnya.

Tika mengaku tidak keberatan terhadap edaran dari pemerintah tersebut, karena merupakan usaha untuk kebaikan dan kenyamanan bersama.

“Kalau saya memang karena pekerjaan harus keluar rumah yaitu berjualan di sini, tapi kalau sudah selesai berjualan pun saya langsung pulang ke rumah,” tutupnya. (dia/yit)