SAMPIT– Kota Sampit rawan dilanda musibah kebakaran permukiman. Instalasi listrik yang sudah berusia tua membuat potensi kebakaran sangat tinggi. Manajer PLN Rayon Sampit Ginter Theo Limin mengungkapkan hal tersebut. Banyak rumah warga yang usia instalasinya sudah 10 tahun, namun tak pernah dilakukan perbaharuan.
”Ya, padahal mungkin sudah ada beberapa komponen yang sebenarnya tidak laik pakai,”katanya, Minggu (13/3).
Hal tersebutlah yang selama ini menjadi momok dan digadang-gadang sebagai pemicu tingginya kebakaran. Tak hanya instalasi pada permukiman warga, kantor pemerintahan juga demikian.
Kendati demikian, Ginter tak berani berspekulasi penyebab kebakaran utama adalah buruknya instalasi listrik. Sebab, selama ini polisi tak pernah membeberkan hasil pemeriksaan terkait penyelidikan kasus kebakaran.
Permasalahan yang paling dominan saat ini adalah warga tidak menyadari kemampuan perangkat instalasi listrik di rumah mereka masing-masing. Misalnya, pemasangan cabang di stopkontak sering digunakan beberapa peralatan elektronik. Padahal, satu stopkontak hanya mampu membebani 250 wattt.
”Bisa dibayangkan jika dibebani sampai 500 watt, maka akan terbakar, sedangkan pembatas arus yang terpasang, misalnya 900 watt. Arus listrik tidak akan terputus pada saat terjadi kebakaran di stopkontak karena masih di bawah arus pembatas daya,” jelasnya.
PLN mengimbau masyarakat untuk memperhatikan hal tersebut. Ini penting agar kejadian kebaran yang dipicu oleh hubungan pendek arus listrik tidak kembali terjadi lagi. (oes/ign)