SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 09 April 2020 13:08
Tiga Orangutan Merambah Kebun Warga
TELUSUR: Petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit mengecek keberadaan orangutan di Desa Bajarum, Kecamatan Kotabesi.(IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Tiga orangutan masuk ke kebun warga Desa Bajarum, Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur. Gangguan binatang ini sudah dilaporkan kepada Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak 4 April.

Kepala BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah menyebutkan, petugas telah melakukan pengecekan dan penyisiran dengan berjalan kaki ke kebun warga sejauh 500 meter. Di lokasi terdapat lahan tanaman padi, kebun karet, rotan, dan kelapa sawit, yang luasnya ratusan hektare. Di situlah sejumlah orangutan terlihat sejak satu bulan lalu.

“Vegetasi dominan adalah di lokasi kebun karet, rotan, kelapa sawit, padi dan akasia. Orangutan yang dilaporkan berjumlah tiga ekor, terdiri 1 jantan, 1 induk, dan 1 anak. Orangutan jantan terlihat di sekitar tanaman padi. Sedangkan induk dan anak berada di kebun karet,” ucap Muriansyah, (8/4).

Orangutan jantan terlihat sejak enam hari lalu. Sedangkan induk dan anak sudah terlihat sekitar satu bulan yang lalu. Warga pemilik kebun yang lain pun pernah melihat beruang beraktivitas di kebun mereka pada akhir tahun lalu. 

Mendengar informasi tersebut, Musriansyah memberikan pengarahan kepada warga tentang perilaku orangutan dan beruang. Ia meminta pemilik tanaman padi yang saat itu berada di pondoknya segera melaporkan jika melihat lagi hewan tersebut.

“Orangutan bisa keluar dan masuk ke kebun warga karena habitatnya terganggu,” kata Muriansyah.

Pada waktu bersamaan, Muriansyah juga menerima laporan kemunculan orangutan di sekitar Jalan Lingkar Utara Sampit menuju Desa Kandan. Tepatnya di Kelurahan Kotabesi Hulu, Kecamatan Kotabesi.

“Hasil pengecekan,  ditemukan satu ekor orang utan yang berumur enam sampai sepuluh tahun. Vegetasi di lapangan yakni kebun karet, sengon, dan semak belukar yang aksesnya dari tepi jalan hanya 50 meter,” terangnya. Setelah dicek keesokan harinya untuk dilakukan rescue oleh petugas, orangutan tidak ditemukan lagi. 

“Saya cek ulang pada hari Minggu pagi. Tapi tidak terlihat lagi, untuk itu kita laporkan hasil pengecekan kepada ketua tim WRU,” tutupnya. (dia/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers