SAMPIT – Seekor bayi orang utan diselamatkan warga saat satwa tersebut kehilangan induknya. Setelah sempat dipelihara beberapa hari, bayi satwa dilindungi tersebut akhirnya diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.
Warga tersebut Misran mengatakan, bayi orang utan yang ditemukan itu terlepas dari induknya.
”Bayi tersebut terlepas dari induknya. Saya menemukan hewan dilindungi itu saat saya pulang dari memancing di sekitar desa sini," ujar Misran (42), warga Desa Bejarum, Kecamatan Kotabesi yang menemukan hewan tersebut, Senin (13/7).
Misran merasa kasihan. Dia lalu memutuskan memberikan perawatan terhadap bayi hewan itu. Sekitar seminggu merawat bayi, Misran memutuskan membawa kembali bayi itu ke hutan agar bertemu induknya. Namun, sang induk tak terlihat, sehingga dia memutuskan kembali merawatnya.
Setelah sekitar 16 hari dipelihara, Misran meminta bantuan perangkat desa untuk menyerahkan bayi itu ke BKSDA Pos Jaga Sampit agar bisa dirawat lebih baik lagi. ”Karena saya kasihan dan takut bayi orang utan itu sakit, saya hubungi BKSDA. Hingga akhirnya mereka melakukan evakuasi," tutur Misran.
Terpisah, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah mengatakan, serah terima orang utan jantan yang berusia sekitar dua bulan itu dilakukan di jalan menuju Desa Kandan, Kecamatan Kotabesi.
”Saat penyerahan, kondisi tubuh orang utan tanpa luka, nampak gemuk dan sakit flu. Rencananya bayi orang utan itu akan di antar ke kantor SKW II di Pangkalan Bun," tandasnya. (dia/ign)