PANGKALAN BUN - Sejak sebulan lalu harga gula di pasaran merangkak naik. Sesuai Harga Eceren Tertinggi (HET) gula seharusnya dipatok dengan Rp 12.500 per kilogram. Namun kenyataannya di pasaran harga mencapai Rp 20 ribu per kilogram.
Naiknya harga gula terjadi karena pasokan yang dikirim terus berkurang. Sedangkan Bulog pun tak berdaya, mereka tak mampu melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga karena stok di gudang mereka masih kosong.
Kasi Harga Analis Pasar dan Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Pangkalan Bun Habib Muntaqi mengatakan, mengakui bahwa sudha sebulan lebih stok gula kosong. Sehingga Bulog tidak bisa melakukan operasi pasar. "Stok gula di gudang bulog Sub Divre Pangkalan Bun kosong. Ini terjadi sudah sebulan lebih," kata Habib Muntaqi, Kamis (9/4).
Ia menjelaskan bahwa sebelum terjadi kekosongan, pihaknya telah melakukan pemesanan. Namun ternyata kondisi ini juga terjadi dimana-mana. “Mengingat petani tebu banyak yang belum panen sehingga produksi gula juga berkurang,” katanya.
“Ini ada kabar baik bahwa Senin pekan depan bakal datang 1.000 kilogram gula ke gudang Bulog Sub Divre Pangkalan Bun,” ujarnya.
Hanya saja, lanjutnya, gula tersebut nanti tidak dijual secara eceran melainkan dalam bentuk paket sembako. “Kita jual paket sembako yang harganya lebih murah yang terdiri dari gula, beras, minyak goreng, dan tepung terigu,” katanya. (rin/sla)