PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengebut pengerjaan pengembangan rumah sakit darurat Covid-19 di gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Gedung yang semula hanya berkapasitas empat ruang pasien isolasi, kini diubah menjadi berkapasitas 133 pasien.
Saat ini progres pengerjaan pengembangan rumah sakit darurat Covid-19 di gedung LPTQ sudah mencapai 90 persen. Tinggal pengerjaan penambahan beberapa tempat tidur dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah telah melakukan pengecekan di lapangan. Pemkab rencananya akan membangun pagar di sekeliling gedung LPTQ sehingga pasien bisa beraktivitas di luar ruang, seperti olahraga dan berjemur.
Secara psikologis, hal itu membuat pasien tidak merasa stres. Pagar keliling tersebut juga bisa membatasi masyarakat sekitar dengan keberadaan pasien.
Dengan semua progres yang sudah dijalankan, pemkab tetap mengedepankan standar kesehatan sehingga masyarakat tidak merasa takut dan resah dengan keberadaan rumah sakit darurat Covid-19.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa Covid-19 ini tidak dapat menular melalui udara, tetapi melalui perantara karena cairan tubuh seperti air ludah cairan hidung maupun cairan-cairan lainnya dari penderita," tegasnya.
Walau begitu, solusi terbaik dalam pencegahan Covid-19 adalah dengan melakukan aksi pencegahan atau preventif dan tindakan preventif tersebut dapat berhasil bila masyarakat tetap mematuhi imbauan pemerintah.
Keberhasilan langkah preventif juga akan didapat bila ada kepedulian, kekompakan, dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kobar Juni Gultom menambahkan, tim kerja keras menggenjot pembangunan pengembangan rumah sakit isolasi gedung LPTQ.
"Semua tempat tidur jumlah seluruhnya sekitar 51 buah, sementara di ruangan bagian bawah telah terpasang dan direncanakan besok menyusul di ruang atas," pungkasnya. (tyo/yit)