Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Palangka Raya turut melaksanakan tugas di tengah pandemi Covid-19. Kendati berada di tengah besarnya risiko, mereka tetap setia bertugas di posko pemeriksaan Covid-19.
DODI Palangka Raya
Saat ini di Palangka Raya tercatat ada 37 kasus postif Covid-19. Para petugas tetap semangat berjuang memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, walau pun ada rasa was-was dan kekawatiran.
Dengan mengutamakan dan mengedepankan protokol kesehatan dan Standar Operasinal Prosedur pemeriksaan, serta bermodal alat digital pengukur suhu tubuh dan masker, petugas Satpol PP ini tetap lancar menjalankan tugasnya. Walau pun juga, tanpa perlengkapan Alat Perlindungan Diri (APD) yang lengkap.
Bagi mereka kesolidan tim dalam bertugas, juga jadi modal utama dalam pengawasan, pemantauan dan pemeriksaan bagi para pengendara, yang memasuki Kota Palangka Raya. Keoptimisan itu didukung keyakinan bahwa tugas itu sangat mulia, sembari berserah kepada sang pencipta agar mendapatkan keselamatan.
”Ini demi tugas untuk negara. Jika ditanya apakah khawatir atau tidak, saya menjawab bahwa petugas di lapangan juga manusia, artinya pasti ada rasa khawatir, was-was. Namun karena mengutamakan protokol kesehatan dan SOP penanganan, maka rasa itu bisa ditekan,” ujar salah satu Anggota Pol PP Kota Ahmad Safwani, saat dibincangi Radar Sampit, kemarin.
Bagi dirinya tidak ada istilah mundur saat amanat dan tangungjawab tugas diberikan pimpinan, apalagi tugas tersebut dinilai mulia. Yakni salah satu berperan memberikan imbuan,peringatan maupun informasi kepada masyarakat, sehingga bisa sama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
”Garda utama untuk memberikan informasi kepada masyarakat, dituntut jujur dalam bertugas. Kami petugas pemeriksaan tidak diketahui, apakah positif atau tidak. Tapi kami waspada dalam melaksanakan tugas. Apalagi tugas ini dilakukan siang dan malam hari. Artinya ketika diberi kepercayaan, maka kami siap,” papar Ahmad.
Pria biasa dipanggil Cecep ini melanjutkan, setiap hari para petugas di lapangan membantu tim kesehatan melakukan pengecekan suhu badan. Menyampaikan maklumat dan instruksi pemerintah, terutama penggunaan masker dan memgingatkan pola hidup sehat serta mencuci tangan setiap habis beraktivitas.Walau pun diakuinya, masih ditemukan masyarakat yang bandel tidak menggunakan masker, dengan alasan sehat.
”Kami ingatkan kembali semua hal dalam kaitanya virus korona. Jujur kami berharap masyarakat bisa melakukan anjuran pemerintah dan musibah wabah ini berakhir di Kalteng dan dunia ini,” imbuhnya.
Cecep menambahkan, ia bersyukur keluarganya mendukung dan tetap mengingatkan agar bertugas dengan pasrah kepada Tuhan.
”Saya pun mengingatkan kepada istri dan anak-anak mencuci tangan menggunakan masker. Intinya masyarakat janganlah tidak melakukan anjuran pemerintah. Kami di posko saja keteteran, apalagi para tim medis yang langsung berhadapan dengan pasien. Maka itu ayo ikuti anjuran pemerintah,” pungkasnya. (daq/gus)