PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengharapkan, bupati dan wali kota lebih serius memerhatikan pelaksanaan pendidikan di wilayahnya masing-masing. Baik dari sisi sarana dan prasarana, aktivitas belajar mengajar hingga bantuan kepada yang tidak mampu.
Sekarang ini aktivitas belajar mengajar di sekolah harus dialihkan menjadi belajar di rumah. Terkait hal itu, dia meminta semua satuan pendidikan mengawal semua proses yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Pemerintah kabupaten dan kota melalui dinas teknisnya harus memastikan materi pelajaran bisa dapat siswa. Jadi biar tidak di sekolah, namun tetap mendapat pelajaran," katanya kemarin.
Sekalipun saat ini pemerintah sangat serius menangani pandemi Covid-19, namun Sugianto memastikan program - program pemerintah di bidang pendidikan dipastikan tidak akan terganggu.
"Bahkan penerimaan peserta didik baru di jenjang pendidikan SMA sederajat, pemerintah akan mengoptimalkan sistem daring, supaya penerimaan siswa tetap bisa berjalan," ucapnya.
Lebih lanjut Sugianto menyebutkan, perhatian pemerintah tidak hanya pada satuan pendidikan SD, SMP dan SMA, namun juga pada jenjang perguruan tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan alokasi dana Bidik Misi senilai Rp 10 miliar yang disiapkan pemerintah. Dana itupun tidak menutup kemungkinan bertambah sesuai dengan kebutuhan.
"Ada 44 ribu (mahasiswa, Red) yang didata. Nanti diambil sekitar 30 persen yang kurang mampu. Nanti saya ambil keputusan itu untuk bantuan, terlebih saat ini serba kesulitan akibat Covid-19," pungkasnya. (sho/dc)