PANGKALAN BUN - Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ahmadi Riansyah meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan untuk melakukan validasi data penerima bantuan masyarakat terdampak wabah coronavirus disease atau Covid-19.
Hal itu ditegaskannya saat melakukan monitoring Pos Siaga Covid-19 dan memberikan bantuan susu dan APD masker di Desa Purbasari, Kecamatan Pangkalan Lada sebagai salah satu desa dengan jumlah kasus positif Covid-19 cukup banyak, Selasa (12/5).
"Saya sudah minta Kepala Desa Purbasari dan Camat Pangkalan Lada untuk memvalidasi data penerima BLT-DD agar tidak tumpang tindih," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa di Desa Purbasari rencana ada sebanyak 175 Kepala Keluarga (KK) yang menerima BLT-DD dengan anggaran yang dialokasikan sebesar 30 persen dari total AnggaranDana Desa setempat yang mencapai 1,2 miliar atau sekitar 300 juta rupiah.
Kendati demikian diyakini bahwa 175 KK tersebut cukup sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang terdampak Covid-19, baik keluarga pasien positif Covid-19, ODP, PDP maupun masyarakat yang lainnya terdampak wabah virus korona.
Dengan begitu dipandang penting untuk melakukan verifikasi dan validasi data sehingga diketahui mana saja masyarakat yang menerima BLT-DD, bantuan provinsi, PKH, bantuan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, atau juga partisipasi dari pihak ketiga seperti perusahaan yang berada di sekitar desa atau dari lembaga lain yang membantu, sehingga dengan validasi yang dilakukan maka semua masyarakat bisa rata mendapatkan bantuan.
"Dalam kunjungan kali ini selain untuk memberikan motivasi kepada tenaga kesehatan dan relawan di posko gugus tugas Covid-19 juga untuk memastikan kelengkapan administrasi penyaluran BLT-DD sudah berproses dengan baik," tegasnya.
Ahmadi juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah menargetkan proses penyaluran BLT-DD kepada masyarakat bisa dilaksanakan pada bulan Mei 2020 ini atau sebelum lebaran Idul Fitri.
Kemudian kata dia, Desa Purbasari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pangkalan Lada dengan jumlah terkonfirmasi positif yang paling banyak dengan lima positif Covid-19 dan tiga sudah dinyatakan sembuh dan tersisa 2 yang masih dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Menurutnya wabah virus korona yang terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dan wilayah lainnya di Kalimantan Tengah bukan hanya membawa dampak kesehatan kepada masyarakat tetapi juga terhentinya aktifitas ekonomi yang tentunya berpengaruh besar kepada kebutuhan masyarakat.
Mengingat hal itu pemerintah daerah terus berupaya mensinergikan semua program baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah hingga ke tingkat pemerintah desa bahkan masyarakat dan pihak ke tiga yang peduli terhadap saudara-saudaranya yang ada disekitar untuk membantu meringankan beban masyarakat yang cukup sulit ditengah pandemi Covid-19. (tyo/sla)