NANGA BULIK- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamandau merilis hasil swab pasien dalam pengawasan (PDP) yakni seorang Istri dari karyawan perusahaan yang meninggal usai melahirkan yang bersangkutan negatif.
Seperti diketahui, PDP ini melahirkan secara prematur di polibun. Kemudian dirujuk ke RSUD Lamandau . Namun ternyata sang ibu mengalami gejala sesak napas dan hasil rapid tes nya reaktif . Hingga akhirnya meninggal dan dimakamkan dengan protokol pemakaman pasien covid-19. Pasien sendiri memiliki penyakit bawaan asma.
" PDP seorang IRT yang meninggal pada tanggal 2 juni setelah melahirkan prematur dinyatakan hasil swab nya negatif," ungkap ketua gugus tugas Covid-19 kabupaten Lamandau, Hendra Lesmana.
Meski prihatin dengan adanya kematian seorang ibu setelah melahirkan anaknya, namun kabar ini tentu membuat masyarakat lega, karena dengan demikian ibu ini bukan meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Meskipun sebagai tindakan antisipasi.
Sebelumnya sudah ada 18 orang perusahaan PT Nirmala Agro Lestari yang di isolasi mandiri dengan pengawasan ketat oleh pihak perusahaan karena diduga melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.
"Mewakili perusahaan, kami bersyukur bahwa hasilnya negatif dan ternyata langkah-langkah yang kita lakukan selama ini dalam rangka mencegah penularan covid 19 di perusahaan cukup berhasil. Terimakasih kepada tim gugus tigas yang sudah melakukan antisipasi dengan cepat sebagai upaya pencegahan ," ungkap CDO PT NAL , Hidayatusya'ban.
Namun demikian update terkini telah bertambah satu orang PDP baru dari Desa Sungai Tuat berumur 70 tahun ,dengan hasil rapid test reaktif .Riwayat yang bersangkutan sakit jantung.
"Semoga hasil swab nya juga negatif dan semua yang positif diberi kesembuhan," harap Bupati.
Data pantauan covid 19 kabupaten Lamandau per 4 juni 2020 adalah sebanyak 1 orang PDP, 1 orang ODP, 14 orang positif, 3 orang sembuh, 109 orang OTG, dan 28 orang ODR. (mex/oes)