PANGKALAN BUN - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin (SI) Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dr Fachrudin dinyatakan sembuh Covid-19. Hal itu setelah menjalani tiga kali pemeriksaan sampel swab.
Dijelaskan, ia dinyatakan sembuh setelah tiga kali melakukan pemeriksaan uji swab, yaitu swab pertama pada tanggal 17 Mei 2020, kemudian Swab ke 2 pada 1 Juni 2020 dengan hasil negatif dan swab ke 3 pada 4 Juni 2020 dengan hasil negatif.
"Saya bersama tiga tenaga medis lainnya dinyatakan sembuh setelah menjalani tiga kali uji swab dengan hasil 1 positif dan dua kali hasil akhir negatif," terangnya, Minggu (7/6).
Menurutnya walau sudah kembali ke rumahnya paska dinyatakan sembuh, ia masih belum sepenuhnya menjalankan tugas sebagai Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, ia hanya melakukan aktivitas yang sifatnya terbatas di kantor. Selama menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dirinya mengaku lebih tenang dan tidak ada keluhan terkuat kesehatannya.
Untuk itu ia berharap agar masyarakat dapat mengatakan sejujurnya terkait kondisi kesehatannya dan tidak segan memeriksakan diri ketika mendapat keluhan kesehatan (gejala klinis) Covid-19. “Covid-19 merupakan virus yang daya tular dan sebarannya begitu cepat, sehingga ketika mengetahui bahwa hasil swab pertama menunjukan positif Covid-19 maka saya segera mengisolasi diri,” terangnya.
Ia tidak bisa membayangkan apabila lalai dan tidak secepatnya melakukan isolasi, maka hal itu bisa berdampak dengan terpaparnya baik keluarga, rekan sejawat, tetangga yang melakukan kontak erat."Walau tidak ada gejala berat, namun dengan kesadaran dan kejujuran saya memeriksakan diri, saya takut menjadi carier penularan Covid-19 kepada orang lain," ungkapnya.
Menurutnya dukungan yang diberikan kepadanya selama masa isolasi merupakan obat mujarab baginya,selain obat dan perawatan yang diberikan oleh tenaga medis. Pihaknya berharap masyarakat agar selalu kooperatif dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Serta jujur dengan diri sendiri dengan memeriksakan diri ketika pernah melakukan kontak erat, dan mempunyai riwayat perjalanan dari wilayah endemi.
"Kejujuran masyarakat sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat," pungkasnya. (tyo/sla).