SAMPIT – Rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kotim bersama Presidium Peduli Masyarakat Kotim menyikapi persoalan listrik berbeda dibanding RDP yang biasa digelar di ruangan rapat paripurna DPRD Kotim. Di tengah rapat, tergeletak sebuah keranda jenazah.
Warga yang hadir dalam rapat itu, meletakkan keranda mayat tersebut sebagai bukti matinya PLN dalam menyikapi keluhan masyarakat. Keranda bertuliskan ”RIP PLN” itu, dipaksa untuk bisa masuk di tengah rapat. Meski sebelumnya ditentang pihak protokoler di lembaga itu, namun pimpinan RDP, Parimus dan Handoyo J Wibowo, tidak menyoalkan keberadaan keranda tersebut.
”Kami simbolkan keranda ini sebagai sebuah kematian dan ini untuk PLN," ujar salah satu warga yang ikut aksi demonstran di DPRD Kotim tersebut. (ang)