PALANGKA RAYA- Di tengah penyebaran pandemi Covid-19 di Kota Palangka Raya, kebakaran hebat menghanguskan dua rumah dan satu gudang penyimpanan di Jalan Irian. Amukan api itu diduga karena korsleting listrik dari salah satu bangunan. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun sempat membuat panik warga sekitar karena tak jauh lokasinya dari Pasar Besar, Minggu (21/6) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam peristiwa itu dua warga dievakuasi ke rumah sakit. Bahkan nyaris saja salah satu penghuni rumah bernama Mama Susi atau Tambi Susi terpanggang hidup-hidup. Wanita berusia 70 tahun itu saat kejadian berada di dalam rumah sendiri dan sedang tertidur. Korban ini pun sempat dievakuasi ke rumah sakit, dan kini kondisinya sudah membaik.
Puluhan armada pemadam pun diturunkan dan melibatkan ratusan petugas pemadam baik dari pemkot maupun swakarsa. Beruntung, petugas berhasil memadamkan api sekitar 40 menit dan tidak menjalar hingga ke pasar besar.
Sementara itu, kerugian ditaksir hampir satu miliar. Mengingat dalam gudang penyimpanan, ada lebih dari satu setengah ton bawang merah dan putih yang ludes terbakar. Kasus ini pun sudah ditangani aparat kepolisian.
Diduga, kebakaran terjadi dari api berasal dari rumah yang didiami oleh Tambi Susi. Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tim InafisPolda Kalteng dan Polresta Palangka Raya sudah bertindak.
Selanjutnya diamankan barang bukti berupa meteran listrik. Beberapa saksi pun telah dimintai keterangan.
Saksi mata sekaligus pemilik gudang penyimpanan, Sri menyebutkan api membakar tiga bangunan. Miliknya, rumah Mama Susi dan Pak Seto.Awalnya ia melihat api dari bagian rumah mama Susi dan dengan cepat berkobar, hingga membakar bangunan lain.
”Saya lihat sendiri api dari rumah mama atau tambi Susi. Pas saya lihat sudah membesar, makanya tadi saya berlari berteriak memanggil warga sekitar. Api memang dari tempat itu, CCTV pasti ada merekam kejadian tersebut,” tutur Sri di lokasi kejadian, kemarin.
Sri melanjutkan, saat kejadian tersebut korban Mama Susi masih berada di dalam rumah dan tertidur. Untungnya berhasil diselamatkan warga setelah pintu rumahdidobrak.
”Asap sudah banyak dan api berkobar beliau di dalam rumah, pas didobrak baru berhasil diselamatkan. Tadi saya lihat sudah sempoyongan karena banyak menghirup asap, makanya langsung dievakuasi ke rumah sakit bersama satu warga lainnya,” paparnya.
Akibat kejadian tersebut dirinya mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta. Selain lebih dari satu setengah ton bawang terbakar, juga ada stok lagi mie, tepung dan lainnya.
”Saya menaksir bisa setengah miliar kerugiannya. Bawang ludes semua terbakar padahal baru datang. Namun apapun itu yang penting tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Barang habis terbakar, tidak diselamatkan karena api sudah membesar dan bangunan memang dempet hingga api cepat merembet,” urai Sri.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dalam kasus tersebut. Namun diduga kebaran tersebut karena korsleting listrik.
Pihaknya juga sudah pula melakukan olah TKP dan memberikan garis polisi. Namun belum bisa menyimpulkan penyebab utama kebakaran terjadi.
”Intinya masih diselidiki. Kami menghimbau kepada masyarakat, agar mematikan aliran listrik atau kompor apabila mau meninggalkan rumah. Guna mencegah musibah kebakaran terjadi,” pungkas Hemat. (daq/gus)
