SAMPIT – Pelaksanaan ujian nasional tahun ini, terutama yang menggunakan komputer, dipastikan aman dari pemadaman listrik. PLN mem-back up penuh unas agar para siswa dapat berkonsentrasi mengerjakan soal.
Manajer Rayon PLN Sampit Ginter Theo Limin mengatakan, PLN sudah melakukan persiapan sampai 99 persen. Mulai dari pengadaan sampai uji coba genset di sekolah-sekolah yang melakukan ujian dengan sistem CBT atau UNBK (ujian nasional berbasis komputer).
”Semua instalasi dan genset backup di sekolah sudah diuji coba sejak Kamis kemarin sampai hari ini,” ujarnya, Sabtu (2/4).
Menurutnya, uji coba dilakukan untuk mengetahui keamanan genset yang akan digunakan, serta cocok atau tidaknya kualitas listrik yang dihasilkan genset tersebut untuk komputer di sekolah. Dari tujuh sekolah di Kotim yang mengadakan UNBK, tiga di antaranya memerlukan suplai genset di luar kapasitas sekolah tersebut.
Dia menegaskan, PLN memberikan bantuan dengan penyediaan genset selama ujian berlangsung. Anggarannya semua ditanggung PLN Palangka Raya, sementara dari PLN Rayon Sampit hanya menyiapkan teknisi dan operasionalnya saja.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Untuk nominalnya kami kurang tahu. Kami hanya menerima dalam bentuk barang saja,” kata Ginter.
Meski demikian, pihaknya tidak bisa menjamin 100 persen kelancaran ujian yang dimulai pada 4 – 7 April tersebut. Pasalnya, masih ada kemungkinan terjadi hal-hal yang di luar prediksi, seperti gangguan transmisi, gangguan binatang, dan lainnya.
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan petugas PLN di lapangan agar berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan. ”Tapi kami mengupayakan yang terbaik untuk menjaga saluran listrik ini agar jangan sampai mati,” tandasnya.
Dari 53 SMA yang melaksanakan unas, tujuh di antaranya melakukan ujian dengan sistem UNBK. Tujuh sekolah tersebut, yakni SMAN 1 Sampit, SMAN 2 Sampit, SMAN 3 Sampit, SMKN 1 Sampit, SMKN 2 Sampit, SMKN Kotabesi, dan SMKN 1 Cempaga. (rm-73/ign)
