SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Selasa, 30 Juni 2020 14:15
Ikhsana Nurmaliana, Bocah Difabel dari Keluarga Tanpa Adminduk, Miskin dan Tak Pernah Dapat Bantuan
PASRAH : Kondisi Ikhsana Nurmaliana saat disambangi di kediamannya jalan Jenderal Ahmad Yani KM 26 Desa Sumber Agung, Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat pada Senin (29/6).( SYAMSUDIN/RADAR PANGKALAN BUN)

Hati gelisah melihat sang anak dengan kondisi cacat. Berbagai upaya sudah pernah dilakukan Yusuf Paidi dan Sri Utami, namun tanpa hasil. Keduanya tetap berharap anaknya bisa hidup normal.

SYAMSUDIN, Pangkalan Bun 

Teman sebayanya sudah setara kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Sementara Ikhsana Nurmalia harus menghabiskan waktu berbaring di tempat tidurnya. Mulutnya kerap mengeluarkan liur. Kakinya lunglai, tak mampu menopang tubuh mungilnya. Di usia tahun, ia sangat bergantung dengan orang tuanya dalam beraktivitas. 

Gadis belia ini lahir kembar, namun kembarannya meninggal saat setelah lahir. Ia  tinggal bersama orangtuanya, Yusuf Paidi (60) dan Sri Utami. Pasangan ini tinggal di rumah kontrakan, Jalan Jenderal Ahmad Yani Kilometer 26 masuk Desa Sumber Agung Kecamatan Pangkalan Lada. 

Faktor ekonomi membuat kedua orang tua bocah ini tak berdaya. Untuk kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan dengan hanya mengandalkan jualan kopi yang digelar di rumahnya seadanya. Ada juga berjualan bibit lele itupun nyaris tak terurus lagi saat ini. Penglihatan Yusuf Paidi yang sudah kabur membuat ia tak mampu untuk berbuat banyak dan memilih pasrah atas keadaan tersebut. 

“Mata saya sudah kabur sekali, jadi susah mau bergerak apalagi mencari nafkah untuk kerja keluar rumah udah tak bisa,” keluh Paidi. 

Hingga ia dikaruniai anak, iapun tak berdaya melihat kondisinya. Mau meminta bantuan kepada pemerintah, ia menyadari bahwa administrasi kependudukannya tidak diurus. Sehingga sulit untuk berurusan apalagi semua mensyaratkan adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat atau administrasi kependudukan lainnya. 

“Saya sadar ini salah, tapi saya juga bingung mau mengurus takutnya saya di sini hanya menumpang sewaktu-waktu jika digunakan oleh pemiliknya saya pasti akan pindah lagi. Di sini saya hanya numpang tinggal. Kalau ada uang saya bayar. Kalau tidak juga tidak apa-apa, kata pemiliknya,” tutur Paidi.

Bahkan ia juga tak melapor keberadaannya, padahal sudah sembilan tahun tinggal di kontrakan ya tersebut. Selama ini dia tidak pernah tersentuh bantuan karena tidak mengurus administrasi kependudukan. Namun dalam hati kecilnya ia akan sangat bersyukur jika ada yang membantu untuk kesembuhan anaknya karena ia juga memiliki hak atas masa depan yang baik.

Tanda-tanda adanya kelainan sebenarnya tidak dirasakan namun pada saat usia kehamilan enam bulan ketuban pecah. “Katanya ketuban pecah tapi apakah benar atau tidak saya kurang tahu, hanya itu saja keanehan yang saya alami,” timpal Sri Utami, istri Paidi. 

Secara fisik memang tidak normal tetapi Ikhsana Nurmalia mengerti apa yang dikomunikasikan orang. 

“Kami hanya pasrah, mau bagaimana lagi, tetapi harapan kami jika memang bisa sembuh, pasti akan sangat bahagia,” harapnya.

Menghadapi cobaan hidup yang dijalaninya pasangan Paidi dan Sri Utami seolah hanya bisa memasrahkan kepada Yang Maha Kuasa, karena upaya untuk terus bekerja keras masih belum mampu menopang biaya berobat.  Bahkan tanah garapan yang dulu didapatkannya dengan bertukar bibit ikan lele dengan seseorang di Kabupaten Lamandau juga sudah hilang diklaim orang. 

“Kelemahan saya sekarang karena mata kabur jadi sulit mau berurusan, semoga masih ada yang peduli dengan nasib kami ini,” kata Paidi.

Tetangga Paidi, Bambang juga menimpali apa yang disampaikan Paidi. Paidi ini orangnya jujur dan tidak pernah macam-macam. Bambang selaku tetangga merasa kasihan melihat anak Paidi. 

“Anak itu masih memiliki masa depan jadi harapan saya bisa disebarluaskan supaya mendapat pertolongan agar kelak bisa mandiri,” harap Bambang.

Sementara itu, Kepala Desa Sumber Agung, Lilik, mengaku belum mengetahui karena secara geografis memang lokasinya berada di luar pemukiman desa. Tetapi ia mengakui lokasi masih masuk wilayahnya. 

“Nanti kita akan mencoba menelusuri dan akan melihat kondisinya, karena memang tidak ada laporan ke desa,” terang Lilik. (*)

 


BACA JUGA

Selasa, 01 Juli 2025 15:36

Fraksi Golkar Dukung Penutupan THM Last Wolf di Pasir Panjang

PANGKALAN BUN – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Selasa, 01 Juli 2025 11:43

BPBD Kobar Terima Kunjungan Kedutaan Besar Inggris

PANGKALAN BUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 01 Juli 2025 11:42

Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat Bayar Pajak

PANGKALAN BUN – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Barat…

Selasa, 01 Juli 2025 11:39

DPRD Kobar Minta Eksekutif Optimalkan Pendapatan

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 30 Juni 2025 17:35

Bupati Sambangi DPR RI untuk Bahas Bandara Baru

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah bersama…

Senin, 30 Juni 2025 17:34

Pemkab Kobar Susun Standar Pelayanan MPP

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyelenggarakan Forum…

Senin, 30 Juni 2025 17:31

Komisi A Apresiasi Dinkes Kobar yang Melaksanakan Deteksi Dini Kanker Serviks

PANGKALAN BUN– Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan…

Kamis, 26 Juni 2025 16:57

Satpol PP Kobar Tertibkan PKL dan Patroli Gabungan

PANGKALAN BUN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten…

Kamis, 26 Juni 2025 16:56

Kobar Siapkan Sarpras dan Atlet

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) mulai…

Kamis, 26 Juni 2025 16:51

Komisi A DPRD Kobar Tinjau Langsung Proses Penerimaan Murid Baru

PANGKALAN BUN – Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers