Bencana banjir yang menimpa Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi perhatian masyarakat luas. Berbagai komunitas dan organisasi turun tangan berusaha membantu, tak terkecuali Komunitas Seminggu Seribu Berkah di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
HENY, Sampit
Puluhan kardus menumpuk di selasar posko Komunitas Seminggu Seribu Berkah yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani. Di lokasi itu terdapat beberapa orang pria dan wanita sibuk mengemas barang.
Tim perempuan mengemas tumpukan pakaian layak pakai dan memindahkannya ke karung. Pakaian layak pakai itu sebelumnya diperoleh dari donasi masyarakat Kotim yang dikemas dalam kardus. Ada pula dalam bentuk plastik berukuran besar.
Pakaian layak pakai itu dipilah dan dimasukkan ke dalam karung dengan paket lengkap yang terdiri dari pakaian dewasa, pakaian anak, dan lain-lain.
Sementara itu, tim laki-laki mengangkut satu per satu karung dan memindahkannya ke dalam ruko kosong yang difungsikan sebagai gudang penempatan barang sementara.
Melihat banyaknya puluhan kardus menumpuk, membuktikan masih banyak orang dermawan di Kotim yang dengan ringan hati menyumbangkan pakaian layak pakai, bahan pokok, dan bantuan lainnya untuk korban banjir di Kalsel.
Kepedulian itu juga dibuktikan Direktur Radar Sampit Siti Fauziah. Selasa (19/1) sore, dia menyerahkan beberapa paket bantuan untuk korban banjir Kalsel.
”Kami ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sesama yang mengalami kesulitan dikarenakan bencana banjir. Semoga dengan kepedulian ini dapat menularkan kebaikan untuk masyarakat Kotim yang lainnya untuk ikut membantu ,” kata Siti Fauziah.
Kedatangannya disambut Ketua Komunitas Seminggu Seribu Berkah yang terlihat memantau kinerja anggota timnya yang sibuk mengemas barang dari sumbangan dermawan.
”Selamat datang Bu Siti Fauziah. Sampai juga ke sini,” ucap Iwan A, Ketua Komunitas Seminggu Seribu Berkah.
Iwan menuturkan, respons masyarakat Kotim di luar dugaannya. Sejak dibukanya penggalangan dana untuk korban banjir di Kalsel, puluhan masyarakat Kotim berduyun-duyun datang membantu.
Mulai dari menyumbangkan pakaian layak pakai, uang tunai, bahan pokok, peralatan bayi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
”Respons masyarakat sangat baik. Banyak masyarakat Kotim yang memberikan pakaian layak pakai dan bahan pokok. Tadi saja ada warga dari Bagendang yang menyumbangkan pakaian layak pakai separuh boks truk ke sini,” ujar pria yang juga menjabat sebagai anggota Polri ini.
Tak hanya dalam bentuk sumbangan barang, Komunitas Seminggu Seribu Berkah juga menerima puluhan juta uang tunai dari para donatur. ”Sampai sore ada Rp 22 juta dana bantuan yang terkumpul untuk korban banjir di Kalsel,” ujarnya.
Rencananya, uang tersebut akan dibelanjakan untuk membeli kebutuhan mendesak bagi korban banjir di Kalsel. ”Kami melihat dulu, apakah ada yang kurang. Apabila kebutuhan yang diperlukan di sana tidak ada dalam sumbangan yang diberikan masyarakat Kotim, uang tunai akan kami belanjakan untuk itu,” katanya.
Terkait banyaknya bantuan pakaian layak pakai yang diberikan masyarakat, Iwan rencananya akan berkoordinasi dengan komunitas warga di Kalsel. ”Semua bentuk bantuan kami akan kami terima. Rencananya kami akan berkoordinasi dengan komunitas di Kalsel untuk menanyakan kebutuhan apa saja yang mendesak. Kami ingin bantuan ini tepat sasaran dan tidak mubazir, sehingga koordinasi terus kami lakukan,” ujarnya.
Rencananya bantuan akan dikirim pada 23 Januari 2021 menggunakan dua truk yang difasilitasi Kapolres Kotim. ”Pendistribusian barang bantuan untuk korban banjir akan kami serahkan pada 23 Januari 2021 didampingi sepuluh orang dari Komunitas Seminggu Seribu Berkah dan Komunitas Milenial Tanggap Bencana,” katanya.
Iwan mengaku telah memasang rencana strategi penyaluran bantuan untuk korban banjir dengan menyisir korban yang sangat membutuhkan. ”Kami ada teman di Kalsel yang nantinya mengarahkan mana saja titik lokasi yang sangat memerlukan bantuan langsung kami salurkan ke sana. Jadi, tidak melewati posko provinsi Kalsel, karena kami berharap bantuan ini benar-benar tersalurkan dengan segera ke masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Iwan menambahkan, saat ini sumbangan bantuan pakaian layak pakai begitu banyak, sehingga dia berharap agar masyarakat Kotim dapat membantu sembako, perlengkapan bayi, perlengkapan perempuan seperti pembalut, peralatan mandi, pakaian dalam, dan lain-lain.
”Kami melihat nanti situasinya. Kalau pakaian layak pakai di sana sudah terpenuhi, maka sumbangan pakaian layak pakai akan kami bagikan kepada warga di Kotim. Karena, masih banyak juga warga Kotim yang mengalami kesusahan, sehingga harapannya bantuan ini benar-benar bermanfaat, tidak mubazir,” kata pria yang Desember 2020 ini meraih penghargaan dari Polda Kalteng sebagai anggota Polri penggagas pembentukan Komunitas Seminggu Seribu Berkah.
Iwan awalnya juga tak menyangka, komunitas yang telah terbentuk sejak 15 Februari 2019 lalu itu direspons positif, bahkan meraih penghargaan. Bahkan, dari awal pembentukan sampai sekarang, komunitas sosial ini telah mengumpulkan lebih dari setengah miliar dana bantuan dari para donatur.
Bantuan tersebut digunakan untuk membantu merenovasi empat musala, membangun rumah warga tak mampu di Samuda (Kecamatan Mentaya Hilir Selatan) dan Bantian (Kecamatan Pulau Hanaut). Selain itu, masih banyak lagi kegiatan sosial yang secara konsisten dilakukan minimal seminggu sekali.
”Awalnya dulu saya niatnya ingin mengajarkan anak-anak untuk bersedekah sejak usia dini di setiap sekolah. Minimal Rp 1.000 setiap minggunya. Hasilnya dibelanjakan untuk kebutuhan bahan pokok dengan mengajak anak-anak langsung yang membaginya kepada warga yang tidak mampu,” katanya.
Dari bantuan mulai Rp 100 ribu hingga bisa bantu dalam skala besar. ”Apa saja masukan dari masyarakat yang mengalami kesusahan, kami berusaha galang dana untuk membantu,” kata pria yang menjabat sebagai Kanit Intel Polsek Baamang ini.
Komunitas Seminggu Seribu Berkah memiliki anggota lebih dari 65 orang dari berbagai kalangan. ”Komunitas kami juga sudah berbadan hukum. Ada akta notarisnya. Tidak melapor ke Dinsos pun tetap bisa bergerak, karena kami bisa mempertanggungjawabkannya,” tandasnya. (***/ign)