PALANGKA RAYA – Masyarakat Kota Palangka Raya harus melupakan untuk sementara waktu penerapan normal baru. Pasalnya, kasus positif Covid-19 di wilayah itu kian mengganas dan jumlah pasien kembali meledak alias melonjak tajam hingga menembus 24 pasien dalam sehari, Senin (29/8).
Jumlah itu dipastikan akan terus melonjak karena Palangka Raya telah memiliki alat PCR, sehingga hasil swab akan semakin cepat keluar. Dalam sehari, alat PCR bisa mendeteksi seratus lebih. Pemerintah fokus meningkatkan skrining dan penanganan medis sembari menyiapkan berbagai fasilitas pendukung. Salah satunya ruang penanganan medis, baik di RSUD dr Doris Slyvanus, RSUD Kalampangan, Asrama Haji, dan lokasi lainnya.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, wilayah di Kalteng yang terdampak Covid-19 sebanyak 11 kabupaten dan 1 kota. Dua kabupaten sudah tak ada kasus lagi setelah semua pasiennya sembuh, yakni Sukamara dan Seruyan.
”Harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Insya Allah, atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, kita semua dapat terhindar dari penularan Covid-19 dan produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Ayo, bersama kita pasti bisa mengakhiri korona,” tegasnya.
Sugianto menuturkan, pihaknya tanpa lelah terus meningkatkan upaya penanganan pasien Covid-19, sehingga dapat meningkatkan kesembuhan pasien dan menghindari risiko kematian. Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, kabupaten/kota dengan tingkat kesembuhan tertinggi yaitu Sukamara dan Seruyan dengan masing-masing 100 persen.
Sugianto menambahkan, Sukamara yang sudah tidak ada kasus atau kembali menjadi zona hijau, bisa menerapkan tatanan kehidupan baru. Kemudian, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan yang hasil skoringnya berada pada zona risiko rendah level 2 (zona kuning), masa tatanan kehidupan baru juga bisa dilaksanakan.
Untuk Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas yang hasil skoringnya berada pada zona risiko tinggi level 4 (zona merah), tidak direkomendasikan melaksanakan tatanan kehidupan baru.
”Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Barat, Katingan, Barito Selatan, Murung Raya, Lamandau, dan Barito Timur yang hasil skoringnya berada pada zona risiko sedang level 3 (zona oranye), maka masa tatanan kehidupan baru direkomendasikan dilaksanakan secara terbatas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Anjar Hari Purnomo mengatakan, pihaknya akan lebih meningkatkan penapisan dengan lebih cepat melakukan swab, sehingga pasien yang terinfeksi bisa segera diketahui dan dilakukan tindakan medis.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menambahkan, upaya memutus mata rantai Covid-19, terus dilakukan. Terutama membangun kesadaran masyarakat dalam mengedepankan protokol kesehatan.
”Menerapkan pola hidup bersih, menggunakan masker dan menjaga jarak. Inilah yang terus kami tekankan kepada masyarakat Kota Palangka Raya," katanya.
Fairid menekankan, salah satu upaya pihaknya melalui gugus tugas Covid-19 adalah memaksimalkan pendeteksian dini dan pelacakan terhadap potensi penyebaran. Apalagi saat ini PCR telah diterima Pemkot Palangka Raya dan telah ditempatkan di RSUD Kota Palangka Raya.
”Setidaknya kita sudah bisa uji spesimen Covid-19 secara mandiri, sekaligus membantu kinerja tim deteksi dini dan tracing melakukan pengejaran kontak erat Covid-19 lebih cepat,” pungkasnya. (daq/ign)
