PANGKALAN BUN - Jumlah warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang terkonfirmasi positif Covid-19 baru mengalami penambahan, padahal sebelumnya wilayah ini alami peningkatan kesembuahn pasien yang cukup signifikan dan sempat memberikan harapan pandemi di wilayah ini akan segera berakhir. Hal itu ditunjukkan dengan mulai memudarnya zona merah penyebaran Covid-19 di sejumlah kecamatan.
Data yang diterima dari Juru Bicara Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, terjadi penambahan sebanyak delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji swab, Selasa (30/6)
Ke delapan orang positif Covid-19 baru ini berasal dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Arut Selatan, yaitu Kelurahan Mendawai 1 orang, Kelurahan Sidorejo 2 orang, Madurejo 2 orang, Pasir Panjang 1 orang, dan Kelurahan Raja 2 orang. Namun tambahan positif itu dibarengi dengan tiga kasus sembuh, yaitu 2 dari kecamatan Kumai dan 1 orang dari Kecamatan Arsel.
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin menyampaikan bahwa kedelapan terkonfirmasi positif Covid-19 baru merupakan transmisi lokal. Rencananya positif Covid-19 baru tersebut akan dijemput pada hari ini (kemarin) untuk kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Pasien positif Covid-19 baru bertambah delapan orang, merupakan transmisi lokal,” terangnya, Selasa (30/6).
Ia menegaskan bahwa pasien positif Covid-19 baru tersebut tidak mempunyai riwayat perjalanan ke wilayah pandemic. Menurutnya karena masuk dalam transmisi lokal, maka akan sangat sulit diketahui sebelumnya mereka melakukan kontak dengan siapa sehingga mereka tertular.
“Tidak tentu tertular karena satu rumah dengan yang positif Covid-19, bisa saja mereka tertular dari kantor tempat mereka bekerja, pasar dan tempat lainnya. Seperti di Palangka Raya setiap hari tambah banyak positif Covid-19, karena yang positif Orang Tanpa Gejala (OTG) ada dimana- mana,” tegasnya.
Fachrudin juga mengakui bahwa salah satu faktor semakin panjangnya pandemi Covid-19 di Kabupaten Kobar adalah kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Misalnya saat dilakukan tracking dengan rapid test massal seperti beberapa waktu lalu, maka dipastikan akan ada lagi positif Covid-19 yang baru.
Untuk itu ia berharap di masa new normal ini masyarakat jangan lengah, dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker, selalu cuci tangan serta social distancing tetap harus dijalankan. (tyo/sla)