SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 03 Juli 2020 14:02
Permintaan Pasar Menurun Harga Karet Terjun Bebas
GETAH KARET : Salah seorang petani karet di Kecamatan Pangkalan Banteng sedang mencetak getah karet hasil panen di kebunnya. Harga karet saat ini mengalami penuruanan akibat rendahnya penyerapan pasar.(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG – Harga karet di Pangkalan Banteng kian terjun bebas. Tiap kilogram getah beku berbau khas itu hanya dihargai anatar Rp 4.700 – Rp 5.700 tergantung kualitasnya.

Hal itu diungkapkan Antonius, petani karet di kawasan eks transpir ini mengatakan bahwa harga karet makin murah menjelang pandemic Covid-19. “Hal itu telah berlangsung sejak awal April lalu, sebelumnya sempat tembus Rp 7.000 per kilogram,” ungkapnya.

Kenyataan itu juga dialami Vinie, warga Sungai Hijau, Kecamatan Pangkalan Banteng ini mengungkapkan bahwa para petani karet saat ini tengah terhimpit beban ekonomi yang kian berat. “Saat covid melanda, harga karet justru makin murah,” katanya.

Pengakuan yang sama diungkapkan Parlan, warga Desa Marga Mulya ini mengaku bahwa selain harga murah, saat ini hasil getah karet juga menurun drastic. “Pohon karet mulai masa semi, sehingga getah berkurang drastic. Di sisi lain harga juga kian murah,” katanya.

Menurutnya hal ini berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya saat getah karet menyusut, harga di pasaran biasanya makin meningkat. Namun hal ini justru sebaliknya. “Biasanya saat musim semi karet ini harganya mahal karena pasokan sedikit,” katanya.

Sementara itu salah seorang pengepul getah karet di Pangkalan Banteng, Edi Priyono mengatakan bahwa harga karet di pasaran memang mengalami kejatuhan. Menurutnya permintaan getah karet menurun akibat adanya pandemic Covid-19. “Sepertinya semua terimbas korona ini. Karena harga setorannya memag sedang turun. Kami pengepul hanya mengambil keuntungan maksimal 8 persen. Tapi dengan kondisi saat ini margin keuntungan juga berkurang,” katanya. (sla)

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers