SAMPIT– PDI Perjuangan mengumumkan rekomendasi pilkada tahap kedua kemarin (17/7). Ada 45 surat dukungan pasangan calon (Paslon) kepala daerah. Dari semua nama itu, belum daftar pasangan calon yang dijagokan PDI Perjuangan dalam Pilkada Kotawaringin Timur.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kotawaringin Timur Ahmad Yani mengakui rekomendasi untuk bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim belum diumumkan. Dia menilai DPP PDI Perjuangan masih menggodok nama-nama yang akan diusung.
"Memang belum termasuk dalam 45 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diumumkan tadi siang. Artinya DPP tidak sembarangan dalam menentukan siapa yang akan diusung. Karena penuh kehati-hatian dan kecermatan," kata Ahmad Yani kemarin (17/6).
Perihal siapa nama yang tengah bersaing sengit di tingkat DPP, tidak lepas dari nama-nama yang diajukan melalui DPC PDIP Kotim.
"Tentunya nama yang mendaftar itulah yang digodok dan dikerucutkan menjadi beberapa nama," kata Yani.
Menurutnya, pertarungan Pilkada Kotim dan Pilkada Kalteng memang menjadi salah satu perhatian.
Di level DPP PDI Perjuangan, nama Halikinnor memang dijagokan. Namun pembahasan menjadi alot lantaran Halikinnor bukan kader partai. Sementara PDIP dalam tradisi politiknya selalu mengusung kader di setiap pilkada.
Ahmad Yani menegaskan kepada siapapun yang mendapat mandat dan kepercayaan dari Ketua Umum PDI Perjuangan untuk maju di Pilkada Kotim maka harus dimenangkan. Bagi kader yang tidak diusung melalui PDI Perjuangan, diharapkan tetap konsisten untuk memenangkan PDI Perjuangan di pilkada 9 Desember mendatang.
Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun mengajak para kadernya untuk memenangkan pilkada, karena akan menjadi bekal untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Pengumuman rekomendasi tahap kedua dilakukan melalui telekonferensi. Megawati berada di kediamannya, sedangkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama sejumlah pengurus DPP PDIP berada di markas partai banteng di Jalan Diponegoro. Sementara para paslon yang mendapat rekomendasi mengikuti di daerah masing-masing.
Megawati mengatakan, ada 45 rekomendasi yang diumumkan dalam tahap kedua. “Dengan adanya Covid-19, saya umumkan melalui telekonferensi,” terang dia. Menurut dia, para paslon yang sudah mendapatkan rekomendasi harus mengikuti sekolah partai. Proses pendidikan calon kepala daerah itu akan dilakukan secara online.
Dia berharap, dengan sekolah partai, akan melahirkan pemimpin yang mumpuni dan mengayomi rakyat. Presiden kelima itu mengatakan, pemimpin yang mengayomi adalah yang kokoh menjalankan Pancasila sebagai jiwa dasar dalam seluruh kebijakan politik yang dilalsanakan.
Mereka juga sosok yang berpengalaman dalam tata pemerintahan, dan mengerti bagaiamana seni memimpin birokrasi dengan baik. Pihaknya selalu mencari pemimpin yang tidak mudah goyah dalam menghadapi ujian dan tantangan. “Kepala daerah tidak lah muda dalam melaksanakan tugasnya,” tutur dia.
Megawati mengatakan, rekomendasi baru lah tahap awal, pertarungan sebenarnya akan berlangsung pada Desember mendatang. Dia menginstruksikan para paslon untuk bergerak cepat, turun ke bawah untuk mendapat simpati dari masyarakat. Dia menegaskan, PDIP harus meraih kemenangan besar pada pilkada tahun ini.
Istri alm Taufik Kiemas itu mengatakan, perjuangan tidak hanya berhenti pada Pilkada 2020. Sebab, masih ada Pemilu 2024. Jadi, hasil pilkada akan menjadi bekal dalam menghadapi pemilu lima tahun mendatang. Untuk itu, semua kader banteng tidak boleh berleha-leha. Mereka yang sudah mendapat rekomendasi harus bekerja keras meraih kemenangan pilkada. “Mari kita bersama, menyatukan hati, pikiran, ucapan dan tindakan dalam satu tarikan nafas untuk memperjuangkan Pancasila, dan trisakti Bung Karno,” ungkap dia.
Megawati juga meminta para kadernya untuk tidak mengkhianati diri sendiri. Dia yakin, jika pikiran dan nurani menjadi satu, maka kemenangan akan bisa diraih. “Insha Allah, kemenangan ada di tangan kita,” tutur dia. Maka, dia mengajak kader banteng untuk terus merapatkan bairsan. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Satyam Eva Jayate, kebenaran pasti akan menang,” lanjutnya.
Sementara itu, pengumuman rekomendasi disampaikan Puan Maharani sebagai ketua bidang politik dan keamanan DPP PDIP. Total ada 45 rekomendasi pilkada yang disampaikan. Di antaranya, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa, calon Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo Etty Suryani - Agus Santosa, calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan Fadia Arafiq – Riswadi, calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo Agustinus Susanto - Rahmat Kabuli Jarwinto, dan calon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat - Muhammad Albar.
Di Pilkada Jawa Timur, PDIP mengumumkan rekomendasi untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Mariya Ulfa, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo - Mochammad Hasjim Asjari, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar Santoso - Tjutjuk Sunaryo, calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek M Nur Arifin - Syah Muhammad Natanegara, calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar Rijanto - Marhaenis Urip Widodo, serta calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi - Titik Mas'udah.
Setelah resmi mendapat rekomendasi, Gibran pun sangat bersyukur dan menyampaikan terimakasih kepada Megawati atas rekomendasi yang diberikan kepada. “Rekomendasi ini suatu kehormatan dan tanggungjawab untuk memenangkan konstestasi pilkada,” tuturnya. Dirinya dan Teguh akan melakukan komunikasi secara intens, koordinasi, dan konsolidasi hingga tingkat ranting.
Putra sulung Presiden Jokowi itu pun mengajak semua kader untuk melakukan konsolidasi demi kemenangan PDIP, agar bisa mendudukkan kembali kader terbaiknya di kursi Wali Kota Solo. Menurut dia, pilkada tidak hanya sebagai proses demokrasi, tapi juga sebagai wujud gotong royong untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Sekjen PDIP Hasto mengatakan, dalam menghadapi pilkada serentak, pihaknya akan menggunakan strategi gotong royong. Untuk detail strateginya, kata dia, tentu hal itu menjadi rahasia partai. “Yang jelas strategi berdasarkan semangat gotong royong itulah yang kami kedepankan," terang dia.
Menurut dia, pihaknya akan memastikan kualitas calon kepala daerah yang diusung dengan mewajibkan mereka mengikuti sekolah partai. Di sekolah itulah mereka akan mendapatkan pengajaran soal strategi yang lebih detail. Termasuk soal strategi pemerintahan, komunikasi politik, dan penggalangan.
Politikus asal Jogjakarta itu mengatakan, partainya juga akan melatih juru kampanye, dan manajer kampanye. “Dengan semangat gotong royong, beban dari pasangan calon bisa bersama-sama kita pikul," terang Hasto.
Terkait rekomendasi pilkada yang belum diumumkan, seperti Kota Surabaya, Kota Medan, Kabupaten Banyuwangi, dan daerah lain, pihaknya akan mengumumkannya dalam waktu yang tepat. Yang terpenting, kata dia, ketika rekomendasi turun, maka semua kader wajib taat. “Jadi, tunggu tanggal mainnya,” pungkas Hasto. (ang/lum/yit)