SAMPIT - Anggota DPRD Kotawaringin Timur Khozaini mendukung pemerintah daerah mengambil alih pembangunan Pasar Mangkikit. Sudah selayaknya pasar itu dibangun menggunakan dana pemerintah mengingat pihak swasta gagal menyelesaikan.
“Ya kita dukung langkah itu, karena memang pemerintah berperan untuk pembangunan pasar tersebut. Selain itu juga sebagai bentuk keberpihakan dana pemerintah untuk sektor ekonomi masyarakat kelas bawah,” kata Khozaini.
Khozaini merupakan salah satu pedagang di pasar yang kini direlokasi di kawasan terminal Kodim 1015 Sampit. Dia mengakui pembangunan pasar tersebut seharusnya rampung dalam waktu delapan hingga sepuluh bulan. Itu juga sesuai dengan janji pihak ketiga saat itu. Namun dalam perjalanannya ternyata ada masalah sehingga belum rampung sampai kini. Pedagang memprotes karena sebagian dari mereka telah membayar lunas biaya kios. “Terkait dengan dana yang sudah disetor pedagang itu saya kira harus selesai dengan baik,” kata dia
Seperti diketahui, pemerintah daerah sedang menghitung berapa biaya penyelesaian pembangunan maupun biaya yang telah dikeluarkan kontraktor. Sekretaris Daerah Kotim Halikinnor mengatakan bahwa keputusan mengambil alih penyelesaian pembangunan pasar tersebut menindaklanjuti keluhan pedagang.
Peletakan batu pertama pembangunan pasar tersebut dilaksanakan pada 22 Februari 2015 lalu. Pembangunan pasar yang saat itu diperkirakan akan menghabiskan dana lebih dari Rp20 miliar tersebut dilaksanakan oleh pihak ketiga selaku investor yaitu PT Herald Eranio Jaya.
Pasar Mangkikit dibangun tiga lantai dengan rencana awal berkapasitas 578 kios. Selama pasar itu dibangun, pedagang dipindah ke lokasi penampungan di samping Markas Kodim 1015 Sampit yang lokasinya di belakang Pasar Mangkikit. (ang/yit)