SAMPIT-Ketua Komisi II DPRD Kotim Darmawati menyoroti sejumlah pasar di Kotim yang mubazir dan hingga sekarang tidak ada pemanfaatannya bagi aktivitas perdagangan. Kondisi itu dianggapnya akibat perencanaan pemanfaatan sebelumnya yang gagal dan dilakukan dengan tidak cermat.
"Pasar yang dibangun beberapa tahun yang lalu dibiarkan dan terlantar tidak berguna. Bangunan tidak digunakan sebagaimana mestinya. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujar anggota Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur ini.
Maka dari itu dirinya mengingatkan kembali kepada pemerintah agar benar-benar melakukan pengawasan proses penyelenggaraan dan penganggaran program. Baik program bersifat fisik mau pun non fisik. Hasilnya juga harus menjadi perhatian agar membawa manfaat bagi masyarakat.
"Suksesi pembangunan itu tolak ukurnya adalah seberapa besar azas manfaatnya kepada masyarakat. Kalau tidak bermanfaat, artinya tidak ada gunanya kita kucurkan APBD di situ,”sebutnya.
Ditambahkannya, sejumlah pasar yang jadi sorotannya itu salah satunya Pasar Eks Bioskop Mentaya di Jalan S Parman Sampit, yang berdampingan dengan Taman Kota Sampit. Pasar dua lantai dengan puluhan kios tersebut dibangun dengan sistem pendanaan multiyears atau tahun jamak pada 2012 dan selesai 2014, dari APBD sekitar Rp 29 Miliar.
Selain itu tambah Darmawati, ada bangunan Pasar Rakyat Mentaya yang letaknya masih satu kawasan dengan Pasar Eks Mentaya, namun menghadap Jalan Ayani Sampit. Pembangunan pasar yang dibiayai pemerintah pusat dengan dana sekitar Rp 5 miliar itu rampung pada 2017, namun hingga kini juga belum difungsikan. Kemudian, bangunan pasar lain yang belum difungsikan, yaitu Pasar Rakyat Kota Besi. Ada pula Pasar Mangkikit yang dibangun ulang dna bekerjasama dengan investor, namun hingga kini belum juga rampung, sejak bertahun-tahun.(ang/gus)