KASONGAN - Kementerian Pertanian telah menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menjalankan proyek cetak sawah seluas 32 ribu hektare yang tersebar disejumlah wilayah di Tanah Air mulai 2016, salah satunya berada di wilayah Kecamatan Pulau Malan Kabupaten Katingan. Namun, keberadaan proyek yang mulai berjalan sejak awal Maret 2016 itu ternyata tak diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Katingan Sakariyas saat mendampingi Irdam XII/Tpr Kolonel Inf Didied Pramudito beserta rombongan meninjau proyek cetak sawah di Desa Manduing Taheta dan Tumbang Banjang Kecamatan Pulau Malan, Kamis (14/4) sore.
"Jujur saja saya juga tidak mengetahui adanya proyek cetak sawah ini," aku Sakariyas seraya meninjau lokasi.
Proyek sebesar ini semestinya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu bersama jajaran Pemkab Katingan, sehingga ada sinkronisasi dan koordinasi.
---------- SPLIT TEXT ----------
"Saya juga kaget, kok tiba-tiba ada program cetak sawah dengan luasan yang cukup besar pula di wilayah kita. Jadi kalau mau minta penjelasan, mohon maaf saya tidak tahu," cetusnya.
Sementara itu, Irdam XII/Tpr Kolonel Inf Didied Pramudito menjelaskan jika secara umum sumber pendanaan pencetakan sawah baru tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 353 miliar.
Menurut dia, total luasan pencetakan sawah baru di Kecamatan Pulau Malan sebesar seribu hektar yang tersebar di 13 desa. Masing-masing desa mempunyai luasan yang beragam, untuk Desa Manduing Taheta sendiri ada sekitar 265 hektar dan Desa Tumbang Banjang sekitar 250 hektar dengan lokasi terpisah.
"Proyek pencetakan sawah ini menggandeng korps zeni TNI AD. Berdasarkan peninjauan tadi, pihak kontraktor masih bergelut dengan pembukaan lahan. Pelaksanaan program itu menggunakan mekanisme swakelola," ucapnya. (agg)